Ini Faktor Kecelakaan Tinggi di Jakarta
A
A
A
JAKARTA - Angka kecelakaan di Jakarta dinilai masih tinggi, hal itu dikarenakan minimnya kesadaran tertib lalu lintas di kalangan masyarakat. Khususnya kecelakaan itu terjadi bagi para pengguna kendaraan roda dua.
"Memang masih banyak masyarakat yang tidak tertib ketika berkendara," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Mohammad Iqbal di Jakarta, Jumat 28 Agustus 2015.
Dia melanjutkan, hal tersebut dikarenakan jumlah pengendara sepda motor saat ini cukup banyak sehingga wajar jika menjadi pelanggar terbesar. Pelanggaran yang dilakukan oleh para pengendara sepeda motor selain kelengkapan kendaraan seperti helm, surat-surat dan lampu kendaraan. Banyak juga pengendara sepeda motor yang bertindak ugal-ugalan di jalan.
"Kalau sudah ugal-ugalan akan sangat mengganggu pengendara lainnya," pungkasnya.
Dia melanjutkan, selain pengenalan rambu di kalangan usia belasan khususnya pelajar diakuinya masih kurang. "Jadi disiplin mereka itu kurang kalau sedang berkendara," ungkapnya.
Sampai saat ini, kata dia, polisi terus mengupayakan peningkatan kesadaran masyarakat dengan sistem jemput bola. Salah satunya melakukan pendekatan dengan komunitas yang menaungi para pengendara sepeda motor.
Selain itu, polisi juga telah bekerja sama dengan pemerintah untuk memasukkan pelajaran lalu lintas dalam kurikulum setiap pelajaran. "Jadi, kami sudah menyentuh seluruh kalangan," katanya.
PILIHAN:
Polri Klaim Kecelakaan Arus Mudik 2015 Turun 60%
"Memang masih banyak masyarakat yang tidak tertib ketika berkendara," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Mohammad Iqbal di Jakarta, Jumat 28 Agustus 2015.
Dia melanjutkan, hal tersebut dikarenakan jumlah pengendara sepda motor saat ini cukup banyak sehingga wajar jika menjadi pelanggar terbesar. Pelanggaran yang dilakukan oleh para pengendara sepeda motor selain kelengkapan kendaraan seperti helm, surat-surat dan lampu kendaraan. Banyak juga pengendara sepeda motor yang bertindak ugal-ugalan di jalan.
"Kalau sudah ugal-ugalan akan sangat mengganggu pengendara lainnya," pungkasnya.
Dia melanjutkan, selain pengenalan rambu di kalangan usia belasan khususnya pelajar diakuinya masih kurang. "Jadi disiplin mereka itu kurang kalau sedang berkendara," ungkapnya.
Sampai saat ini, kata dia, polisi terus mengupayakan peningkatan kesadaran masyarakat dengan sistem jemput bola. Salah satunya melakukan pendekatan dengan komunitas yang menaungi para pengendara sepeda motor.
Selain itu, polisi juga telah bekerja sama dengan pemerintah untuk memasukkan pelajaran lalu lintas dalam kurikulum setiap pelajaran. "Jadi, kami sudah menyentuh seluruh kalangan," katanya.
PILIHAN:
Polri Klaim Kecelakaan Arus Mudik 2015 Turun 60%
(mhd)