Selundupkan 94 Kg Sabu, Empat WN China Ditangkap
Selundupkan 94 Kg Sabu, Empat WN China Ditangkap
A
A
A
TANGERANG - Petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta bersama Polres Metro Bandara berhasil menggagalkan upaya penyelundupan sabu-sabu seberat 94 kilogram.Barang haram itu ditaksir bernilai Rp206 miliar.
Upaya penyelundupan sabu-sabu itu terjadi pada Minggu 9 Agustus 2015 melalui Terminal 2D kedatangan dengan menggunakan pesawat Malaysia Airlines (MH-377) rute Guangzhou -Kuala Lumpur-Jakarta.
"Pertama kali kami menemukan 10 bungkus plastik berisi sabu dengan berat 6 kilogram bruto," ujar Direktur Jenderal Kantor Bea Cukai, Heru Pambudi saat menggelar konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (27/8/2015).
Sabu-sabu itu disembunyikan di dalam koper oleh dua orang penumpang Malaysia Airlines berwarga negara China berinisial YMCB dan CSW.
Petugas Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta kemudian meneruskan ke Polres Metro Bandara Soekarno-Hatta.
Petugas Satuan Narkoba Polres Metro Bandara kemudian melakukan pengembangan pada Senin 10 Agustus 2015 hingga Jumat 21 Agustus 2018 di lima tempat berbeda.
Hasilnya, petugas mendapati dua orang laki-laki tersangka tambahan dari sebuah hotel dan apartemen di Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Jakarta Pusat. Keduanya adalah warga negara China, yakni masing-masing berinisial PCP dan NKF.
Dari beberapa hotel di Jakarta itu petugas berhasil menyita barang bukti yakni 88 kilogram sabu dan 112.189 butir ekstasi.
"Penyidik gabungan melakukan teknis penyerahan di bawah pengawasan di Hotel MA di daerah Jakarta Barat untuk menangkap penerima sabu dari tersangka berinisial PCP," ujarnya.
Kemudian dilakukan penggeledahan terhadap apartemen di Kepala Gading, tempat PCP tinggal. Berdasarkan penggeledahan dan pemeriksaan PCP, dia mengaku disuruh oleh tersangka NKF yang bertempat tinggal di Apartemen MM, Gajah Mada, Jakarta Pusat.
"Di situ ditemukan barang bukti tiga koper sabu-sabu seberat 88 kilogram," tambah Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian.
Upaya penyelundupan sabu-sabu itu terjadi pada Minggu 9 Agustus 2015 melalui Terminal 2D kedatangan dengan menggunakan pesawat Malaysia Airlines (MH-377) rute Guangzhou -Kuala Lumpur-Jakarta.
"Pertama kali kami menemukan 10 bungkus plastik berisi sabu dengan berat 6 kilogram bruto," ujar Direktur Jenderal Kantor Bea Cukai, Heru Pambudi saat menggelar konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (27/8/2015).
Sabu-sabu itu disembunyikan di dalam koper oleh dua orang penumpang Malaysia Airlines berwarga negara China berinisial YMCB dan CSW.
Petugas Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta kemudian meneruskan ke Polres Metro Bandara Soekarno-Hatta.
Petugas Satuan Narkoba Polres Metro Bandara kemudian melakukan pengembangan pada Senin 10 Agustus 2015 hingga Jumat 21 Agustus 2018 di lima tempat berbeda.
Hasilnya, petugas mendapati dua orang laki-laki tersangka tambahan dari sebuah hotel dan apartemen di Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Jakarta Pusat. Keduanya adalah warga negara China, yakni masing-masing berinisial PCP dan NKF.
Dari beberapa hotel di Jakarta itu petugas berhasil menyita barang bukti yakni 88 kilogram sabu dan 112.189 butir ekstasi.
"Penyidik gabungan melakukan teknis penyerahan di bawah pengawasan di Hotel MA di daerah Jakarta Barat untuk menangkap penerima sabu dari tersangka berinisial PCP," ujarnya.
Kemudian dilakukan penggeledahan terhadap apartemen di Kepala Gading, tempat PCP tinggal. Berdasarkan penggeledahan dan pemeriksaan PCP, dia mengaku disuruh oleh tersangka NKF yang bertempat tinggal di Apartemen MM, Gajah Mada, Jakarta Pusat.
"Di situ ditemukan barang bukti tiga koper sabu-sabu seberat 88 kilogram," tambah Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian.
(dam)
Explore More