Kapolres Janji Makam Keramat di Kampung Pulo Tak Dibongkar
A
A
A
JAKARTA - Pihak kepolisian memastikan kalau makam keramat yang ada di Kampung Pulo, RT 09/02, Jakarta Timur itu tidak akan di bongkar. Pasalnya, makan keramat itu merupakan salah satu kearifan lokal yang mesti dijaga nilainya.
Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Umar Faruq mengatakan, pihaknya memastikan kalau makam keramat yang ada di Kampung Pulo, yang di dalamnya terdapat makam salah satu tokoh bernama Kiai Haji Kasim itu tidak akan di bongkar.
Pasalnya, makam tersebut merupakan salah satu kearifan lokal yang memiliki nilai kebudayaan yang tinggi. Bahkan, pihak pemerintah pun belum memberikan perintah apa pun terkait pembongkaran makam keramat tersebut.
"Ada makam keramat di situ (Kampung Pulo) dan itu merupakan kearifan lokal, maka tidak di bongkar," ujarnya pada wartawan di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Sabtu (22/8/2015).
Menurutnya, makam yang jaraknya lima meter dengan bibir kali Ciliwung itu pun menjadi pertimbangan pihaknya tidak melakukan pembongkaran terhadap makam keramat tersebut.
"Pemerintah tidak menyatakan makam di bongkar. Pagi pula, jarak dengan tepian kali Ciliwung cukup jauh, yakni lima meteran kok," tuturnya. (Baca: Isu Makam Keramat Dibongkar, Ini Kata Ahok)
Salah seorang warga Kampung Pulo, Wawan menjelaskan, berdasarkan keyakinan warga, Kiai Haji Kasim itu merupakan salah satu tokoh pemuka agama yang meinggal di Kampung Pulo. Dia pun dianggap telah melakukan banyak jasa terhadap berdirinya Kampung Pulo tersebut.
"Tahunya itu dia (Kiai Haji Kasim) tokoh ulama Kampung Pulo. Meninggal sekitar tahun 1955-an lah. Saya ga tahu begitu banyak, tapi mungkin juga karena banyak jasanya, beliau dimakamin di Kampung Pulo. Kalau makamnya sih memang banyak yang ngunjungin, baik dari warga setempat dan warga luar Kampung Pulo yah," tutupnya.
PILIHAN:
Tommy Soeharto: DKI Itu Milik Rakyat, Memimpin Tak Perlu Main Bentak
Kerap Dipakai Pengajian, Rumah Juragan Beras Ini Tak Bisa Dihancurkan
Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Umar Faruq mengatakan, pihaknya memastikan kalau makam keramat yang ada di Kampung Pulo, yang di dalamnya terdapat makam salah satu tokoh bernama Kiai Haji Kasim itu tidak akan di bongkar.
Pasalnya, makam tersebut merupakan salah satu kearifan lokal yang memiliki nilai kebudayaan yang tinggi. Bahkan, pihak pemerintah pun belum memberikan perintah apa pun terkait pembongkaran makam keramat tersebut.
"Ada makam keramat di situ (Kampung Pulo) dan itu merupakan kearifan lokal, maka tidak di bongkar," ujarnya pada wartawan di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Sabtu (22/8/2015).
Menurutnya, makam yang jaraknya lima meter dengan bibir kali Ciliwung itu pun menjadi pertimbangan pihaknya tidak melakukan pembongkaran terhadap makam keramat tersebut.
"Pemerintah tidak menyatakan makam di bongkar. Pagi pula, jarak dengan tepian kali Ciliwung cukup jauh, yakni lima meteran kok," tuturnya. (Baca: Isu Makam Keramat Dibongkar, Ini Kata Ahok)
Salah seorang warga Kampung Pulo, Wawan menjelaskan, berdasarkan keyakinan warga, Kiai Haji Kasim itu merupakan salah satu tokoh pemuka agama yang meinggal di Kampung Pulo. Dia pun dianggap telah melakukan banyak jasa terhadap berdirinya Kampung Pulo tersebut.
"Tahunya itu dia (Kiai Haji Kasim) tokoh ulama Kampung Pulo. Meninggal sekitar tahun 1955-an lah. Saya ga tahu begitu banyak, tapi mungkin juga karena banyak jasanya, beliau dimakamin di Kampung Pulo. Kalau makamnya sih memang banyak yang ngunjungin, baik dari warga setempat dan warga luar Kampung Pulo yah," tutupnya.
PILIHAN:
Tommy Soeharto: DKI Itu Milik Rakyat, Memimpin Tak Perlu Main Bentak
Kerap Dipakai Pengajian, Rumah Juragan Beras Ini Tak Bisa Dihancurkan
(ysw)