Bayi di Bekasi Tewas Dibekap Bantal oleh Balita
A
A
A
BEKASI - Polresta Bekasi Kota mengungkap kasus dugaan pembunuhan bayi empat bulan yang diduga dilakukan ibu kandungnya. Berdasarkan hasil pemeriksaan ternyata bayi tersebut dibekap bantal hingga tewas oleh kakaknya yang baru berusia lima tahun.
Kepala Polresta Bekasi Kota, Kombes Daniel Bolly Tifaona mengatakan, Rayyan tewas karena dibekap bantal oleh kakak ketiganya yang berusia lima tahun. Hal ini terungkap, saat penyidik memeriksa sejumlah saksi, yakni VA, Ari Hananti pelapor, kakak VA bernama Yeni dan ketiga anak VA. (Baca: Diduga Bunuh Bayi Empat Bulan, Ibu Dibekuk Polisi)
”Tewas karena dibekap kakaknya,” katanya kepada Sindonews, Sabtu (22/8/2015). Menurutnya, kejadian berawal saat korban ditinggal di rumah berduaan dengan kakak ketiganya oleh sang ibu. Saat itu, VA tengah membeli susu di warung dekat rumah karena Rayyan menangis kehausan.
Sang kakak lalu berupaya menenangkan adiknya yang berusia empat bulan itu. Karena terus menangis, lalu dia mengambil sebuah bantal kecil yang ada di sebelah Rayyan dan membekapnya. (Baca juga: Besok, Polisi Umumkan Hasil Pemeriksaan Ibu Diduga Bunuh Bayinya)
Korban yang kesulitan bernapas akhirnya menggelinjangkan kaki hingga sang kakak mengira adiknya merasa senang. Padahal korban menggelinjang karena kesulitan untuk bernapas.
Beberapa menit kemudian, korban pun berhenti menangis. Setibanya di rumah, ibunya terkejut anak bungsunya mendadak tidur. Saat diperhatikan, tubuhnya tak bergerak dan tidak menghembuskan nafas.
Panik dengan kondisi itu, VA lalu membawa korban ke Rumah Sakit Mitra Timur untuk mendapat perawatan. Namun sayang, tim dokter menyatakan korban telah meninggal sebelum tiba di rumah sakit.
Sedangkan mengenai lebam biru yang ada di tubuh korban, kata dia, itu merupakan hal yang wajar. Mayat apabila terlalu lama didiamkan, akan timbul lebam dengan sendirinya. Sehingga dia berkeyakinan, bahwa lebam itu adalah lebam mayat, bukan karena penganiayaan. ”Dari keterangan saksi-saksi, korban memang tak memiliki luka sebelum tewas,” ungkapnya.
Daniel menambahkan, mengingat pelakunya adalah kakak korban sendiri yang berusia lima tahun, maka dia berencana akan menutup kasus tersebut. Sebab, pelaku tidak mengetahui perbuatan yang dia lakukan saat membekap wajah adiknya. ”Pelakunya masih balita, dia juga belum bisa membedakan mana yang benar dan salah,” tegasnya.
PILIHAN:
Ini Cikal Bakal Kampung Pulo, Jatinegara
Tommy Soeharto: DKI Itu Milik Rakyat, Memimpin Tak Perlu Main Bentak
Kepala Polresta Bekasi Kota, Kombes Daniel Bolly Tifaona mengatakan, Rayyan tewas karena dibekap bantal oleh kakak ketiganya yang berusia lima tahun. Hal ini terungkap, saat penyidik memeriksa sejumlah saksi, yakni VA, Ari Hananti pelapor, kakak VA bernama Yeni dan ketiga anak VA. (Baca: Diduga Bunuh Bayi Empat Bulan, Ibu Dibekuk Polisi)
”Tewas karena dibekap kakaknya,” katanya kepada Sindonews, Sabtu (22/8/2015). Menurutnya, kejadian berawal saat korban ditinggal di rumah berduaan dengan kakak ketiganya oleh sang ibu. Saat itu, VA tengah membeli susu di warung dekat rumah karena Rayyan menangis kehausan.
Sang kakak lalu berupaya menenangkan adiknya yang berusia empat bulan itu. Karena terus menangis, lalu dia mengambil sebuah bantal kecil yang ada di sebelah Rayyan dan membekapnya. (Baca juga: Besok, Polisi Umumkan Hasil Pemeriksaan Ibu Diduga Bunuh Bayinya)
Korban yang kesulitan bernapas akhirnya menggelinjangkan kaki hingga sang kakak mengira adiknya merasa senang. Padahal korban menggelinjang karena kesulitan untuk bernapas.
Beberapa menit kemudian, korban pun berhenti menangis. Setibanya di rumah, ibunya terkejut anak bungsunya mendadak tidur. Saat diperhatikan, tubuhnya tak bergerak dan tidak menghembuskan nafas.
Panik dengan kondisi itu, VA lalu membawa korban ke Rumah Sakit Mitra Timur untuk mendapat perawatan. Namun sayang, tim dokter menyatakan korban telah meninggal sebelum tiba di rumah sakit.
Sedangkan mengenai lebam biru yang ada di tubuh korban, kata dia, itu merupakan hal yang wajar. Mayat apabila terlalu lama didiamkan, akan timbul lebam dengan sendirinya. Sehingga dia berkeyakinan, bahwa lebam itu adalah lebam mayat, bukan karena penganiayaan. ”Dari keterangan saksi-saksi, korban memang tak memiliki luka sebelum tewas,” ungkapnya.
Daniel menambahkan, mengingat pelakunya adalah kakak korban sendiri yang berusia lima tahun, maka dia berencana akan menutup kasus tersebut. Sebab, pelaku tidak mengetahui perbuatan yang dia lakukan saat membekap wajah adiknya. ”Pelakunya masih balita, dia juga belum bisa membedakan mana yang benar dan salah,” tegasnya.
PILIHAN:
Ini Cikal Bakal Kampung Pulo, Jatinegara
Tommy Soeharto: DKI Itu Milik Rakyat, Memimpin Tak Perlu Main Bentak
(ysw)