Pengamat: Warga Kampung Pulo Ogah Digusur karena Ketakutan
A
A
A
JAKARTA - Penolakan warga Kampung Pulo terhadap penggusuran yang diwarnai bentrokan, dikarenakan ada ketakutan warga bila mereka harus pindah ke rumah susun (Rusun). Pemprov DKI Jakarta seharusnya meyakinkan warga agar hilang ketakutan tersebut.
Pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna mengatakan, ada sejumlah faktor warga Kampung Pulo menolak rumahnyanya digusur Pemprov DKI. Di antaranya, ketakutan warga jika dipindahkan dari Kampung Pulo tidak dapat mendapatkan kehidupan lebih baik.
"Mereka pun takut jika pindah ke tempat lain, tidak dapat memajukan keadaan ekonominya. Serta anak-anak mereka harus pindah sekolah," kata Yayat saat dihubungi Sindonews, Kamis 20 Agustus 2015 kemarin.
Ketakutan inilah, lanjut Yayat, membuat warga Kampung Pulo memilih bertahan dan tanpa takut menghadapi aparat keamanan. "Pemerintah seharusnya berbicara dengan mereka untuk mengatasi ketakutan-ketakutan itu sehingga bentrok pun dapat dihindari," ucapnya.
Pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna mengatakan, ada sejumlah faktor warga Kampung Pulo menolak rumahnyanya digusur Pemprov DKI. Di antaranya, ketakutan warga jika dipindahkan dari Kampung Pulo tidak dapat mendapatkan kehidupan lebih baik.
"Mereka pun takut jika pindah ke tempat lain, tidak dapat memajukan keadaan ekonominya. Serta anak-anak mereka harus pindah sekolah," kata Yayat saat dihubungi Sindonews, Kamis 20 Agustus 2015 kemarin.
Ketakutan inilah, lanjut Yayat, membuat warga Kampung Pulo memilih bertahan dan tanpa takut menghadapi aparat keamanan. "Pemerintah seharusnya berbicara dengan mereka untuk mengatasi ketakutan-ketakutan itu sehingga bentrok pun dapat dihindari," ucapnya.
(whb)