Warga Kampung Pulo Ancam Perang Saat Penggusuran
A
A
A
JAKARTA - Warga Kampung Pulo, Kampung Melayu Jakara Timur menegaskan tetap akan bertahan di rumah masing-masing meskipun penggusuran akan dilakukan, Kamis 20 Agustus 2015 besok.
Ketua RW 02 Kamaludin mengatakan, warga di wilayahnya sepakat satu suara untuk tetap bertahan. Warga masih dengan tuntutan yang sama untuk meminta ganti rugi lahan akibat dampak normalisasi kali Ciliwung tersebut. Bahkan dia mengaku akan melakukan perlawanan terhadap petugas yang akan merobohkan rumah warga.
"Saya sudah kumpul dengan warga Selasa 18 Agustus 2015 malam. Warga sepakat bertahan dan tetap minta ganti rugi. Dan dilihat nanti situasinya, kalau dilawan saya lawan," kata Kamaludin kepada wartawan, Rabu (19/8/2015).
Kamaludin melanjutkan, di wilayahnya terdapat 152 rumah dengan 200 kepala keluarga yang terdampak normalisasi kali Ciliwung tersebut. (Baca: Tak Mau Kompromi, Ahok tetap Akan Gusur Warga Kampung Pulo)
Mereka terdapat di RT 01, RT 08 sampai RT 16. Kamaludin juga mengaku sebagian warga sudah mengambil kunci rusun, namun warga tetap akan meminta hak ganti rugi lahan. "Daftar sudah tapi kan tetap mereka minta ganti rugi," tegasnya.
Warga Kampung Pulo juga menolak jika dikatakan warga liar seperti yang diungkapkan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaj Purnama. "Kalau kami liar, lurahnya juga liar dong. Kampung Pulo sudah ada sebelum Indonesia merdeka," tutupnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Timur berencana melakukan pembongkaran pemukiman Kampung Pulo yang terkena dampak normalisasi Kali Ciliwung.
PILIHAN:
Jatuh dari Lift, Karyawan Donat di Kalimalang Tewas
Commuter Line Bekasi - Jakarta Kota Anjlok
Ketua RW 02 Kamaludin mengatakan, warga di wilayahnya sepakat satu suara untuk tetap bertahan. Warga masih dengan tuntutan yang sama untuk meminta ganti rugi lahan akibat dampak normalisasi kali Ciliwung tersebut. Bahkan dia mengaku akan melakukan perlawanan terhadap petugas yang akan merobohkan rumah warga.
"Saya sudah kumpul dengan warga Selasa 18 Agustus 2015 malam. Warga sepakat bertahan dan tetap minta ganti rugi. Dan dilihat nanti situasinya, kalau dilawan saya lawan," kata Kamaludin kepada wartawan, Rabu (19/8/2015).
Kamaludin melanjutkan, di wilayahnya terdapat 152 rumah dengan 200 kepala keluarga yang terdampak normalisasi kali Ciliwung tersebut. (Baca: Tak Mau Kompromi, Ahok tetap Akan Gusur Warga Kampung Pulo)
Mereka terdapat di RT 01, RT 08 sampai RT 16. Kamaludin juga mengaku sebagian warga sudah mengambil kunci rusun, namun warga tetap akan meminta hak ganti rugi lahan. "Daftar sudah tapi kan tetap mereka minta ganti rugi," tegasnya.
Warga Kampung Pulo juga menolak jika dikatakan warga liar seperti yang diungkapkan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaj Purnama. "Kalau kami liar, lurahnya juga liar dong. Kampung Pulo sudah ada sebelum Indonesia merdeka," tutupnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Timur berencana melakukan pembongkaran pemukiman Kampung Pulo yang terkena dampak normalisasi Kali Ciliwung.
PILIHAN:
Jatuh dari Lift, Karyawan Donat di Kalimalang Tewas
Commuter Line Bekasi - Jakarta Kota Anjlok
(ysw)