PKL Direlokasi, Parkir Asemka Semakin Semrawut

Minggu, 16 Agustus 2015 - 19:49 WIB
PKL Direlokasi, Parkir...
PKL Direlokasi, Parkir Asemka Semakin Semrawut
A A A
JAKARTA - Upaya penataan kawasan Pasar Pagi Asemka rupanya masih jauh dari keinginan. Usai relokasi pedagang kaki lima (PKL) oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta pada Kamis 13 Agustus lalu, kawasan itu masih tetap semrawut.

Lokasi yang semula ditempati PKL, kini menjadi kawasan parkir liar. Akibatnya, Jalan Pedongkelan, pintu kecil, hingga Jalan Asemka yang seharusnya mampu dilalui dua unit kendaraan roda empat, kali ini hanya bisa dilalui satu kendaraan saja. Kondisi ini semakin diperparah dengan adanya bongkar muat barang, yang membuat kemacetan semakin tidak bisa diurai.

Romli (34), salah seorang petugas parkir di kawasan itu mengaku, setiap hari kendaraan roda dua yang terparkir mencapai sekitar ratusan unit. Angka itu bertambah ketika memasuki hari libur, seperti Sabtu dan Minggu. "Biasanya hanya dua baris saja, tapi weekend bisa sampai empat baris," kata Romli di lokasi, Minggu (16/8/2015).

Romli tak menampik uang parkir di kawasan sepanjang sekitar 200 meter itu bisa mencapai jutaan rupiah. "Kita saja kalau sehari, paling kecil ngantongi Rp300 ribu-400 ribu," ungkap Romli.

Bapak satu anak ini mengaku, dia dan rekan-rekan lain telah berupaya agar parkir liar tidak menimbulkan kemacetan. Caranya, Romli dan rekan-rekan petugas parkir lain membagi area. Satu area parkir dijaga dengan dua orang selama enam jam.

"Kadang juga kan kita harus gotong motor, kalau ada yang parkir sedikit ke tengah (jalan)," jelas Romli.

Kondisi maraknya parkir liar, sangat disayangkan sejumlah pedagang. Bagi Yuliana (48), salah seorang pedagang aksesoris di kawasan itu, parkir liar di Asemka tak ubahnya dengan PKL yang kerap menutup tokonya.

"Yah kemarin kita kosong dari PKL, sekarang toko kita malah ditutup parkir. Kasihan pelanggan saya harus jalan jauh kalau beli ke toko," keluh Yuliana.

Meski demikian, bila dibandingkan dengan hari sebelumnya (sebelum relokasi PKL), Yuliana mengaku kondisi Asemka kali ini jauh lebih baik dan tertata. "Sekarang mending, enggak parah macetnya," tutur wanita yang telah 10 tahun berdagang ini.

Sementara itu, terkait kondisi parkir di Asemka. Kasubag Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perparkiran Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta Agus Prasetyo mengaku akan segera melakukan penataan parkir di kawasan itu dengan menggunakan sistem parkir meter. Namun Agus belum dapat memastikan, apakah sistemnya akan bisa digunakan pada tahun ini atau tidak.

"Pengadaan mesin parkir meter masih dalam tahapan tender di Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) DKI Jakarta. Kalau tendernya berjalan mulus, kami optimis akhir tahun bisa diterapkan parkir meter di Jalan Asemka," tuturnya.

Agus menambahkan, parkir di Asemka telah memiliki legalitas yang telah dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) Gubernur DKI Jakarta Nomor 64 tahun 2011. Hanya saja, aturan itu perlu direvisi kembali, mengingat kondisi parkir di Asemka semakin hari semakin parah. "Permintaan parkir kendaraan bermotor di Jalan Asemka sangat tinggi. Kemacetan lalu lintas kerap terjadi di sana," tutupnya.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0602 seconds (0.1#10.140)