Anak Buah Terlibat Korupsi, Wali Kota Jakbar Bersikap Dingin
Anak Buah Terlibat Korupsi, Wali Kota Jakbar Bersikap Dingin
A
A
A
JAKARTA - Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi bersikap dingin terkait penetapan PM mantan Kasudin PU Tata Air Jakarta Barat periode Agustus-Desember 2013 sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi swakelola tahun anggaran 2012-2013.
Anas mengakui, meski sempat menjadi atasan dari PM, namun melihat dari waktu terjadinya kasus, dirinya tidak mengetahui. "Saya tidak tahu, saat itu saya belum jadi Wali Kota Jakarta Barat, saya masuk (Jakarta Barat) tahun 2014," tegas Anas kepada SINDOnews, Selasa 11 Agustus 2015 kemarin.
Meski demikian, Anas berjanji akan bersikap terbuka dan kooperatif terhadap Kejagung bila mana kantor yang berada di Kembangan, Jakarta Barat ini akan digeledah demi mencari bukti dalam rangkaian pemeriksaan
"Oh tidak akan saya halangin mereka, saya malah mendukung untuk pengusutannya. Saya serahkan proses tersebut kepada penyidik," tambahnya.
Terpisah, Kasie Pemeliharaan Sudin Tata Air Jakarta Barat Santo mengatakan, tidak tahu menahu soal kasus dugaan mark-up anggaran swakelola yang menjerat mantan tiga atasannya dalam periode berbeda. "Semuanya telah sesuai prosedur, permintaan lurah, camat kita tindak lanjuti di periode itu. Tapi kalau soal mark-up, tanyain ke mereka," ujarnya.
Anas mengakui, meski sempat menjadi atasan dari PM, namun melihat dari waktu terjadinya kasus, dirinya tidak mengetahui. "Saya tidak tahu, saat itu saya belum jadi Wali Kota Jakarta Barat, saya masuk (Jakarta Barat) tahun 2014," tegas Anas kepada SINDOnews, Selasa 11 Agustus 2015 kemarin.
Meski demikian, Anas berjanji akan bersikap terbuka dan kooperatif terhadap Kejagung bila mana kantor yang berada di Kembangan, Jakarta Barat ini akan digeledah demi mencari bukti dalam rangkaian pemeriksaan
"Oh tidak akan saya halangin mereka, saya malah mendukung untuk pengusutannya. Saya serahkan proses tersebut kepada penyidik," tambahnya.
Terpisah, Kasie Pemeliharaan Sudin Tata Air Jakarta Barat Santo mengatakan, tidak tahu menahu soal kasus dugaan mark-up anggaran swakelola yang menjerat mantan tiga atasannya dalam periode berbeda. "Semuanya telah sesuai prosedur, permintaan lurah, camat kita tindak lanjuti di periode itu. Tapi kalau soal mark-up, tanyain ke mereka," ujarnya.
(whb)
Explore More