Pekan Depan Pemkot Jakarta Timur Akan Tata PKL KBT
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur akan melakukan penataan pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di sepanjang Kanal Banjir Timur (KBT) pada pekan depan. Karena, saat ini Pemkot tengah mematangkan konsepnya.
Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana mengatakan, sisi selatan KBT yang selama ini digunakan PKL berdagang harus disterilkan. Hal itu bertujuan agar bisa dimanfaatkan warga untuk kegiatan lain.
"Kami sudah sosialisasi melalui lurah, camat, dan pedagang juga sudah setuju ditata. Jam berdagang tetap dari sore sampai malam," kata Bambang di Jakarta, Kamis 6 Agustus 2015.
Bambang menambahkan, penataan PKL ini akan dibantu oleh program Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan swasta. Akan ada enam zona di kawasan KBT yang digunakan pedagang berjualan.
"Nantinya akan ada dua zona yakni di Cipinang Muara dan Duren Sawit yang menjadi pilot project penataan PKL dan ditargetkan bisa selesai tiga bulan ke depan," tambahnya.
Tidak hanya PKL, Pemkot Jaktim juga akan melakukan penataan di sekitar kawasan KBT agar bisa digunakan warga. Salah satunya yakni pemanfaatan plampang basah untuk lahan pertanian di area KBT.
Bambang menjelaskan, nantinya di area tersebut akan disediakan bibit tanaman seperti sawi, bayam, kangkung, dan tanaman lain yang bisa dipanen seminggu sekali.
"Saya pinginnya bisa kayak agrowisata begitu. Jadi warga bisa memanfaatkan dan langsung beli," ungkap Bambang.
Lahan pertanian ini rencananya akan dibuat sepanjang 16 kilometer dari Cipinang Besar Selatan hingga Ujung Menteng, Cakung. Pemkot akan merekrut petani dari warga sekitar KBT.
"Harapannya bisa jadi pusat industri dan pusat ekonomi keluarga. Semoga bisa terlaksana dengan baik," harapnya.
Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana mengatakan, sisi selatan KBT yang selama ini digunakan PKL berdagang harus disterilkan. Hal itu bertujuan agar bisa dimanfaatkan warga untuk kegiatan lain.
"Kami sudah sosialisasi melalui lurah, camat, dan pedagang juga sudah setuju ditata. Jam berdagang tetap dari sore sampai malam," kata Bambang di Jakarta, Kamis 6 Agustus 2015.
Bambang menambahkan, penataan PKL ini akan dibantu oleh program Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan swasta. Akan ada enam zona di kawasan KBT yang digunakan pedagang berjualan.
"Nantinya akan ada dua zona yakni di Cipinang Muara dan Duren Sawit yang menjadi pilot project penataan PKL dan ditargetkan bisa selesai tiga bulan ke depan," tambahnya.
Tidak hanya PKL, Pemkot Jaktim juga akan melakukan penataan di sekitar kawasan KBT agar bisa digunakan warga. Salah satunya yakni pemanfaatan plampang basah untuk lahan pertanian di area KBT.
Bambang menjelaskan, nantinya di area tersebut akan disediakan bibit tanaman seperti sawi, bayam, kangkung, dan tanaman lain yang bisa dipanen seminggu sekali.
"Saya pinginnya bisa kayak agrowisata begitu. Jadi warga bisa memanfaatkan dan langsung beli," ungkap Bambang.
Lahan pertanian ini rencananya akan dibuat sepanjang 16 kilometer dari Cipinang Besar Selatan hingga Ujung Menteng, Cakung. Pemkot akan merekrut petani dari warga sekitar KBT.
"Harapannya bisa jadi pusat industri dan pusat ekonomi keluarga. Semoga bisa terlaksana dengan baik," harapnya.
(mhd)