Pasar Gembrong Terbakar, Ini Kata Ahok
A
A
A
JAKARTA - Pasar Gembrong dan pemukiman warga di sekitar Jalan Jenderal Basuki Rahmat, Jakarta Timur, ludes terbakar pada Selasa 4 Agustus 2015 malam. Akibatnya, belasan bangunan di sekitar pasar ludes.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, kebakaran itu adalah resiko warga yang tinggal di kolong jembatan. Karena, di wilayah tempat pembakaran sampah juga dekat dengan rumah warga.
"Itu yang saya katakan kan, gimana tidak kebakaran kalau orang tinggal di bawah kolong, bakar sampah, rumah-rumah liar yang triplek, listrik seenaknya," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (5/8/2015).
Maka itu, kata Ahok, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta ingin memindahkan warga ke rusun. Hal itu, kata dia, ingin memberikan kehidupan layak bagi warga kolong jembatan.
"Jadi saya kalau menggusur mereka ke rusun bukan karena jahat, tapi mencegah bahaya kebakaran, kehilangan nyawa dan harta," katanya.
Ahok menilai, Pemprov DKI telah menyediakan rusun dengan biaya sewa yang murah per bulannya. Namun warga Gembrong itu keukeuh untuk tetap tinggal di sana.
"Kalau kamu yang di rusun biaya administrasi, buang sampah, ngecat, perbaiki pintu dan segala macam yang rusak itu kami tanggung 80%. Jadi kalau warga yang kami dorong ke rusun masih ngotot, umumnya itu warga yang nyewain. Dia punya petak gitu loh. Itu saja," tukasnya.
PILIHAN:
Kebakaran Pasar Gembrong Hanguskan 15 Bangunan
Api di Pasar Gembrong Berhasil Dipadamkan
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, kebakaran itu adalah resiko warga yang tinggal di kolong jembatan. Karena, di wilayah tempat pembakaran sampah juga dekat dengan rumah warga.
"Itu yang saya katakan kan, gimana tidak kebakaran kalau orang tinggal di bawah kolong, bakar sampah, rumah-rumah liar yang triplek, listrik seenaknya," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (5/8/2015).
Maka itu, kata Ahok, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta ingin memindahkan warga ke rusun. Hal itu, kata dia, ingin memberikan kehidupan layak bagi warga kolong jembatan.
"Jadi saya kalau menggusur mereka ke rusun bukan karena jahat, tapi mencegah bahaya kebakaran, kehilangan nyawa dan harta," katanya.
Ahok menilai, Pemprov DKI telah menyediakan rusun dengan biaya sewa yang murah per bulannya. Namun warga Gembrong itu keukeuh untuk tetap tinggal di sana.
"Kalau kamu yang di rusun biaya administrasi, buang sampah, ngecat, perbaiki pintu dan segala macam yang rusak itu kami tanggung 80%. Jadi kalau warga yang kami dorong ke rusun masih ngotot, umumnya itu warga yang nyewain. Dia punya petak gitu loh. Itu saja," tukasnya.
PILIHAN:
Kebakaran Pasar Gembrong Hanguskan 15 Bangunan
Api di Pasar Gembrong Berhasil Dipadamkan
(mhd)