Polda Dalami Dugaan Human Trafficking Mucikari PSK Mobil
A
A
A
JAKARTA - Polda Metro Jaya terus mendalami pengungkapan praktik prostitusi dalam mobil di Taman Sari. Polisi masih menyelidiki dugaan human trafficking yang dilakukan mucikari SU terhadap 25 anak buahnya tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Mohammad Iqbal mengatakan, penyidik sampai saat ini masih melakukan pendalaman terkait dugaan adanya human trafficking dalam kasus protitusi mobil yang dijalankan oleh SU. "Kami masih selidiki adanya kearah penjualan manusia, saat ini tersangka kami sedang periksa begitu juga para wanita yang dijadikan dagangan oleh SU masih kami periksa sebagai saksi," kata Iqbal, Selasa 4 Agustus kemarin.
Iqbal melanjutkan, dalam pemeriksaan SU mengakui kalau seluruh wanita yang menjadi anak buahnya datang dari daerah Jawa Timur dan Jawa Barat. Selain itu, pihaknya juga menduga SU memiliki jaringan cukup luas di kawasan Jakarta Barat.
Ini dikarenakan SU menyewa sebuah ruko untuk menampung para wanita yang menjadi anak buahnya. "Pengakuannya sih para wanita itu yang datang untuk jadi anak buahnya, tapi hal tersebut masih kami dalami," ujarnya.
Menurut Iqbal, dalam kasus seperti ini memang rentan terjadi human trafficking. Namun, korban tidak mau melapor karena diancam oleh para pelaku yang merekrutnya. "Pernah kita temukan, ada wanita yang dijanjikan kerja menjadi pelayan restoran taapi kenyaataaannya malah dijadikan PSK," tegasnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Mohammad Iqbal mengatakan, penyidik sampai saat ini masih melakukan pendalaman terkait dugaan adanya human trafficking dalam kasus protitusi mobil yang dijalankan oleh SU. "Kami masih selidiki adanya kearah penjualan manusia, saat ini tersangka kami sedang periksa begitu juga para wanita yang dijadikan dagangan oleh SU masih kami periksa sebagai saksi," kata Iqbal, Selasa 4 Agustus kemarin.
Iqbal melanjutkan, dalam pemeriksaan SU mengakui kalau seluruh wanita yang menjadi anak buahnya datang dari daerah Jawa Timur dan Jawa Barat. Selain itu, pihaknya juga menduga SU memiliki jaringan cukup luas di kawasan Jakarta Barat.
Ini dikarenakan SU menyewa sebuah ruko untuk menampung para wanita yang menjadi anak buahnya. "Pengakuannya sih para wanita itu yang datang untuk jadi anak buahnya, tapi hal tersebut masih kami dalami," ujarnya.
Menurut Iqbal, dalam kasus seperti ini memang rentan terjadi human trafficking. Namun, korban tidak mau melapor karena diancam oleh para pelaku yang merekrutnya. "Pernah kita temukan, ada wanita yang dijanjikan kerja menjadi pelayan restoran taapi kenyaataaannya malah dijadikan PSK," tegasnya.
(whb)