Satu Jam, 1.000 Sepeda Motor Pemudik Lintasi Bekasi
A
A
A
BEKASI - Gelombang arus mudik terus mengalami peningkatan hingga empat hari jelang lebaran (H-4). Satlantas Polresta Bekasi Kota mencatat, setiap satu jam kendaraan roda dua yang melintas mencapai 1.000 sepeda motor.
Pemudik dengan tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur itu melintas di jalur KH Noer Ali (Kalimalang) mulai dari perbatasan Jakarta di Sumber Artha, Kecamatan Bekasi Barat ke Jalan Kalimalang – Jalan Raya M Hasibuan – Jalan Raya Chairil Anwar kemudian masuk ke Kabupaten Bekasi.
”Arus mudik cenderung ramai lancar. Kami menambah durasi waktu lampu hijau di tiap traffic light untuk jalur mudik. Sehingga tak sampai menyebabkan kemacetan panjang,” ujar Kasat Lantas Polresta Bekasi Kota, AKP Bayu Pratama di Pospam Mudik di Jalan M Hasibuan, Senin (13/7/2015).
Menurutnya, sejak H-7 arus mudik sudah mulai sangat padat. Per dua jam kendaraan roda dua yang melintas mencapai 2.000 unit. Kondisi ini diprediksi akan berlangsung hingga H-1 pada Rabu (14/5). Apalagi, kepadatan arus mudik di Kota Bekasi cenderung terjadi malam hari.
Yakni mulai pukul 20.00 WIB pergantian hari sampai pukul 06.00 WIB. Rata-rata, pemudik berangkat dari tempat awal usai salat tarawih dan makan sahur. Bahkan, Senin ini, hampir ratusan ribu pengendara sepeda motor mulai melewati Kota Bekasi.
”Khusus kepada pemudik pengendara bermotor roda dua untuk meningkatkan kewaspadaan serta menjaga keselamatan dibandingkan mementingkan kecepatan sampai di tujuan,” katanya. Bayu menambahkan, jumlah pengendara yang melewati setiap harinya bertambah terus.
Sehingga, kata dia, jumlah pemudik sepeda motor yang akan melewati Bekasi diprediksi mencapai enam juta pemudik. ”Saat ini, kami masih melakukan penghitungan. Namun, kami belum bisa memastikan apakah pemudik kali ini lebih banyak daripada tahun sebelumnya,” paparnya.
Berdasarkan data Satlantas Polresta Bekasi Kota, pemudik mulai melintasi Kota Bekasi dengan kendaraan roda dua dari DKI Jakarta dan sekitarnya mulai Jumat (10 Juli 2015) pukul 00.00 ada sekitar pengendara roda dua yang melintas 12.828 unit kendaraan dan roda empat sebanyak 3.571 unit.
Pada Sabtu (11 Juli 2015) ada sekitar 11.760 unit roda dua yang datang ke Kota Bekasi untuk melintas sampai ke jalur Pantai Utara, Jawa Tengah. Dan Minggu kendaraan roda dua sebanyak 38.114 unit dan roda empat 5.811 unit. ”Kami catat yang melintasi Jalan M Hasibuan saja,” ungkapnya.
Sementara Polresta Bekasi Kabupaten mencatat jumlah pemudik yang menggunakan roda dua mencapai 11.175 kendaraan. Sedang, untuk pemudik roda empat hanya 55 unit. ”Kalau mobil kebanyakan lewat tol,” ungkap Kasat Lantas Polresta Bekasi Kabupaten, Kompol Andi Baso Rahman.
Andi mengaku, petugas selalu mengarahkan kendaraan pemudik menggunakan jalan utama yakni Jalan perbatasan Tambun Kota Bekasi, hingga Cikarang. Sebab, akses jalan Kalimalang yang biasa dipakai pemudik roda dua masih dianggap sangat berbahaya untuk dilintasi pemudik.
”Masih ada beberapa lampu penerangan jalan yang padam. Dan ada jalan yang masih berlobang,” katanya. Padahal, Polresta Bekasi sudah beberapa waktu lalu meminta pemerintah daerah untuk memperbaiki lampu penerangan jalan, karena pemudik kebanyakan melintas pada malam hari.
Pemudik dengan tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur itu melintas di jalur KH Noer Ali (Kalimalang) mulai dari perbatasan Jakarta di Sumber Artha, Kecamatan Bekasi Barat ke Jalan Kalimalang – Jalan Raya M Hasibuan – Jalan Raya Chairil Anwar kemudian masuk ke Kabupaten Bekasi.
”Arus mudik cenderung ramai lancar. Kami menambah durasi waktu lampu hijau di tiap traffic light untuk jalur mudik. Sehingga tak sampai menyebabkan kemacetan panjang,” ujar Kasat Lantas Polresta Bekasi Kota, AKP Bayu Pratama di Pospam Mudik di Jalan M Hasibuan, Senin (13/7/2015).
Menurutnya, sejak H-7 arus mudik sudah mulai sangat padat. Per dua jam kendaraan roda dua yang melintas mencapai 2.000 unit. Kondisi ini diprediksi akan berlangsung hingga H-1 pada Rabu (14/5). Apalagi, kepadatan arus mudik di Kota Bekasi cenderung terjadi malam hari.
Yakni mulai pukul 20.00 WIB pergantian hari sampai pukul 06.00 WIB. Rata-rata, pemudik berangkat dari tempat awal usai salat tarawih dan makan sahur. Bahkan, Senin ini, hampir ratusan ribu pengendara sepeda motor mulai melewati Kota Bekasi.
”Khusus kepada pemudik pengendara bermotor roda dua untuk meningkatkan kewaspadaan serta menjaga keselamatan dibandingkan mementingkan kecepatan sampai di tujuan,” katanya. Bayu menambahkan, jumlah pengendara yang melewati setiap harinya bertambah terus.
Sehingga, kata dia, jumlah pemudik sepeda motor yang akan melewati Bekasi diprediksi mencapai enam juta pemudik. ”Saat ini, kami masih melakukan penghitungan. Namun, kami belum bisa memastikan apakah pemudik kali ini lebih banyak daripada tahun sebelumnya,” paparnya.
Berdasarkan data Satlantas Polresta Bekasi Kota, pemudik mulai melintasi Kota Bekasi dengan kendaraan roda dua dari DKI Jakarta dan sekitarnya mulai Jumat (10 Juli 2015) pukul 00.00 ada sekitar pengendara roda dua yang melintas 12.828 unit kendaraan dan roda empat sebanyak 3.571 unit.
Pada Sabtu (11 Juli 2015) ada sekitar 11.760 unit roda dua yang datang ke Kota Bekasi untuk melintas sampai ke jalur Pantai Utara, Jawa Tengah. Dan Minggu kendaraan roda dua sebanyak 38.114 unit dan roda empat 5.811 unit. ”Kami catat yang melintasi Jalan M Hasibuan saja,” ungkapnya.
Sementara Polresta Bekasi Kabupaten mencatat jumlah pemudik yang menggunakan roda dua mencapai 11.175 kendaraan. Sedang, untuk pemudik roda empat hanya 55 unit. ”Kalau mobil kebanyakan lewat tol,” ungkap Kasat Lantas Polresta Bekasi Kabupaten, Kompol Andi Baso Rahman.
Andi mengaku, petugas selalu mengarahkan kendaraan pemudik menggunakan jalan utama yakni Jalan perbatasan Tambun Kota Bekasi, hingga Cikarang. Sebab, akses jalan Kalimalang yang biasa dipakai pemudik roda dua masih dianggap sangat berbahaya untuk dilintasi pemudik.
”Masih ada beberapa lampu penerangan jalan yang padam. Dan ada jalan yang masih berlobang,” katanya. Padahal, Polresta Bekasi sudah beberapa waktu lalu meminta pemerintah daerah untuk memperbaiki lampu penerangan jalan, karena pemudik kebanyakan melintas pada malam hari.
(ysw)