Ini Alasan Ibunda GT Lakukan Kekerasan
A
A
A
JAKARTA - LSR (47), ibunda GT mengaku kerap menganiaya anaknya sendiri yang masih berusia 12 tahun itu lantaran dianggap anak yang nakal dan susah diatur. Namun, hukuman yang dilakukan LSR terbilang berlebihan hingga diduga menggergaji tangan GT.
"Pengakuan dari ibunya karena GT anak nakal. Kami sedang uji hal itu, mengapa GT saja yang sering dianiaya," kata Sekretaris Jenderal Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda di Jakarta, Senin (13/7/2015).
Menurut Erlinda, sampai saat ini, GT masih enggan bertemu dengan ibunya. Karena, selain masih trauma, anak 12 tahun itu masih menjalani proses pemulihan psikologisnya itu.
"Soal rindu, GT belum ingin bertemu dengan ortu beserta kakak dan adiknya. Dia ingin menenangkan diri," tuturnya.
Menurut Erlinda, sebaiknya LSR melakukan proses rehabilitasi mental dan narkoba terlebih dahulu sebelum bertemu dengan GT. Dia juga berharap, LSR tidak melakukan kekerasan pada anak-anaknya lagi.
"Kami dorong ada rehabilitasi mental dan narkoba padanya (LSR), agar nanti ketika kembali bisa menjadi orangtua yang baik. Ketiga anak ini dianiaya, hanya intensitasnya yang berbeda," paparnya.
Sementara itu, kata Erlinda, KPAI mendukung kinerja kepolisian mengungkap kasus kekerasan terhadap anak. Hal itu guna memberikan efek jera kepada para pelaku kekerasan tersebut.
"Proses hukum masih tetap dilanjutkan. Polres Jaksel akan lakukan proses lanjutan. Kami dukung Polres dalam berikan efek jera, karena banyak kasus tidak terekspos. Kami khawatir bila tidak ditegakan hukumnya akan berakibat tidak baik," tuturnya.
PILIHAN:
Hari ini, Ibunda GT Akan Diperiksa Sebagai Tersangka
"Pengakuan dari ibunya karena GT anak nakal. Kami sedang uji hal itu, mengapa GT saja yang sering dianiaya," kata Sekretaris Jenderal Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda di Jakarta, Senin (13/7/2015).
Menurut Erlinda, sampai saat ini, GT masih enggan bertemu dengan ibunya. Karena, selain masih trauma, anak 12 tahun itu masih menjalani proses pemulihan psikologisnya itu.
"Soal rindu, GT belum ingin bertemu dengan ortu beserta kakak dan adiknya. Dia ingin menenangkan diri," tuturnya.
Menurut Erlinda, sebaiknya LSR melakukan proses rehabilitasi mental dan narkoba terlebih dahulu sebelum bertemu dengan GT. Dia juga berharap, LSR tidak melakukan kekerasan pada anak-anaknya lagi.
"Kami dorong ada rehabilitasi mental dan narkoba padanya (LSR), agar nanti ketika kembali bisa menjadi orangtua yang baik. Ketiga anak ini dianiaya, hanya intensitasnya yang berbeda," paparnya.
Sementara itu, kata Erlinda, KPAI mendukung kinerja kepolisian mengungkap kasus kekerasan terhadap anak. Hal itu guna memberikan efek jera kepada para pelaku kekerasan tersebut.
"Proses hukum masih tetap dilanjutkan. Polres Jaksel akan lakukan proses lanjutan. Kami dukung Polres dalam berikan efek jera, karena banyak kasus tidak terekspos. Kami khawatir bila tidak ditegakan hukumnya akan berakibat tidak baik," tuturnya.
PILIHAN:
Hari ini, Ibunda GT Akan Diperiksa Sebagai Tersangka
(mhd)