Awas, Benang Gelasan Melintang di Jalan Bekasi
A
A
A
BEKASI - Setelah peristiwa penodongan yang dilakukan dua pelaku di Cilincing, kini media sosial Facebook kembali digegerkan dengan cerita seorang wanita yang hampir jadi korban benang gelasan di Kota Bekasi. Melalui akun FB miliknya, Dewi Anggraini memposting kejadian yang tidak mengenakan itu pada 13 Juni 2015 sekitar pukul 15.44 WIB.
Ia menceritakan saat dirinya pulang kuliah pada siang hari dan hendak menuju rumahnya di bilangan Perumnas 1 Kota Bekasi, di Jalan I Gusti Ngurah Rai atau lebih akrab disebut Jalan Baru Bintara itu lehernya terjerat seutas benang gelasan layangan yang diduga sengaja dipasang untuk melumpuhkan para pengendara sepeda motor.
"Siang ini agak apes, lagi nyetir di jalan baru itu, dengan kecepatan 40 km/jam, tiba-tiba leher ane kejerat benang layangan gelasan," ungkap Dewi di laman Facebooknya.
Dewi pun merasakan sakit di bagian leher dan mengaku sudah pasrah jika ia ditakdirkan untuk tewas karena peristiwa itu.
"Ane yang gak bisa ngerem mendadak akhirnya pasrah sama Allah. Karena dengan kecepatan segitu benang bisa kayak silet yang bisa mutusin urat di leher," terangnya.
Setelah merasakan sakit, Dewi pun mencoba menghentikan laju kendaraan dan memeriksa benda apa yang membuat rasa sakit di lehernya itu. Ternyata tak hanya Dewi, seorang bapak yang mengendarai sepeda motornya pun terkena benang dan melukai pada bagian tangannya.
Melihat leher Dewi makin merah, bapak tersebut langsung menyuruhnya segera pulang dan memeriksakannya. Namun sebelum itu Dewi dan bapak tersebut sepakat memeriksa benda yang mengancam nyawa mereka.
"Tadi sebelum pulang di lokasi emang gak ada orang. Feeling gue sih itu begal Tapi gue baru sadar di kanan kiri pohon ada benang. Kayaknya di pohon itu masangnya," tutupnya.
Dewi juga meminta kepada para pengemudi sepeda motor agar berhati-hati melintas jalan yang sepi. Dewi juga mengingatkan kepada para pelaku begal agar segera bertaubat dan tidak kembali beraksi.
Ia menceritakan saat dirinya pulang kuliah pada siang hari dan hendak menuju rumahnya di bilangan Perumnas 1 Kota Bekasi, di Jalan I Gusti Ngurah Rai atau lebih akrab disebut Jalan Baru Bintara itu lehernya terjerat seutas benang gelasan layangan yang diduga sengaja dipasang untuk melumpuhkan para pengendara sepeda motor.
"Siang ini agak apes, lagi nyetir di jalan baru itu, dengan kecepatan 40 km/jam, tiba-tiba leher ane kejerat benang layangan gelasan," ungkap Dewi di laman Facebooknya.
Dewi pun merasakan sakit di bagian leher dan mengaku sudah pasrah jika ia ditakdirkan untuk tewas karena peristiwa itu.
"Ane yang gak bisa ngerem mendadak akhirnya pasrah sama Allah. Karena dengan kecepatan segitu benang bisa kayak silet yang bisa mutusin urat di leher," terangnya.
Setelah merasakan sakit, Dewi pun mencoba menghentikan laju kendaraan dan memeriksa benda apa yang membuat rasa sakit di lehernya itu. Ternyata tak hanya Dewi, seorang bapak yang mengendarai sepeda motornya pun terkena benang dan melukai pada bagian tangannya.
Melihat leher Dewi makin merah, bapak tersebut langsung menyuruhnya segera pulang dan memeriksakannya. Namun sebelum itu Dewi dan bapak tersebut sepakat memeriksa benda yang mengancam nyawa mereka.
"Tadi sebelum pulang di lokasi emang gak ada orang. Feeling gue sih itu begal Tapi gue baru sadar di kanan kiri pohon ada benang. Kayaknya di pohon itu masangnya," tutupnya.
Dewi juga meminta kepada para pengemudi sepeda motor agar berhati-hati melintas jalan yang sepi. Dewi juga mengingatkan kepada para pelaku begal agar segera bertaubat dan tidak kembali beraksi.
(ysw)