Polisi Cari Saksi Mahkota Pembunuhan Mahasiswa UI

Kamis, 11 Juni 2015 - 02:24 WIB
Polisi Cari Saksi Mahkota...
Polisi Cari Saksi Mahkota Pembunuhan Mahasiswa UI
A A A
DEPOK - Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala menilai keputusan polisi menetapkan penyebab tewasnya mahasiswa Fakultas Ilmu Matematika dan IPA (FMIPA) UI Akseyna Ahad Dori karena dibunuh dapat memaksimalisasi kewenangan kepolisian.

Sebelumnya Akseyna ditemukan tewas mengambang di Danau Kenanga UI pada akhir Maret 2015 lalu.

Namun hingga kini kepolisian juga belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut. Tapi Adrianus meyakini polisi sudah membidik tersangka meski harus menemukan saksi mahkota terlebih dahulu.

Saksi mahkota, kata dia, adalah seorang yang meyakini dan menunjuk bahwa orang tersebut adalah pelakunya.

"Sudah ada kalangan yang dicurigai, selama ini kalau kita pakai pendekatan saksi mahkota, kan musti ada dulu hal yang membuat orang lain mau ngomong bahwa pelakunya adalah dia lho. Nah itu yang belum ada pada polisi. Jadi polisi sudah tahu siapa dia, tapi untuk membuat anda ngomong tentang saya, polisi musti punya dulu sesuatu tentang Anda kan. Dibidik pasti sudah," paparnya di Balai Sidang UI, Rabu (10/6/2015).

Dengan begitu, kata dia, barang bukti yang selama ini yang tak bisa dibuat Pro Justicia, sekarang bisa. "Pengambilan keterangan yang tidak bisa dilakukan dengan upaya paksa, sekarang bisa," jelasnya.

Pihak-pihak yang seharusnya jadi saksi juga bisa menjadi tersangka. Sebab kasus ini naik statusnya dari penyelidikan menjadi penyidikan.

"Dalam rangka menggunakan upaya paksa, ini naik dari lidik menjadi sidik. Hal yang selama ini enggak bisa, tapi dengan adanya sidik bisa dijadikan barang bukti," tutur Adrianus.

Kasus ini sudah memeriksa sebanyak 20 saksi. Polisi juga menyebut kasus pembunuhan mahasiswa cerdas itu sebagai kasus yang unik.

"Uniknya karena disebut sebagai pembunuhan ada unsur tak lengkap, namun kasus bunuh diri juga ada unsur yang tak lengkap. Nah, sekarang dengan penyidikan maka unsur pembunuhan maka mau dilengkapi," tegasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8484 seconds (0.1#10.140)