Guru Ngaji di Tangerang Tewas Bersimbah Darah
A
A
A
TANGERANG - Seorang wanita yang dikenal sebagai guru mengaji di Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang ditemukan tewas menengenaskan. Korban tewas bersimbah darah dengan luka tikaman di leher dan perutnya.
Juan Noni (50) ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Laut Tawar Raya, RT 2/10, Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, oleh adiknya pada Selasa (9/6/2015) siang.
Adik korban bernama Samsudin mengaku, ingin mengunjungi kakaknya yang tinggal sendirian di rumahnya. Ketika itu dia datang dari Depok untuk mengunjungi kakaknya. Namun dia terkejut saat melihat jasad kakaknya sudah terkapar di lantai kamarnya berlumuran darah.
"Hari Minggu kemarin saya janjian dengan kakak mau ke rumah. Sekalian saya mau benerin rumah saya di dekat sini. Saya masuk rumah ini karena pintunya tidak dikunci, lalu saya lihat kondisi kakak sudah meninggal dengan luka tusukan di leher dan perut," katanya kepada wartawan.
Setelah melihat kakaknya tewas, Samsudin pun langsung berteriak meminta tolong hingga warga sekitar berdatangan ke lokasi. Kemudian peristiwa itu dilaporkan ke Polsek Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.
Menurut Samsudin, kakaknya hanya tinggal berdua dengan suaminya M Roni Nur. Namun saat kejadian, suaminya sedang pergi keluar kota. "Kakak saya cuma sendiri di rumah," jelasnya.
Kapolsek Kelapa Dua Kompol Awaludin Amin mengatakan, dari hasil olah TKP sementara, tidak ada tanda-tanda perampokan, karena kondisi pintu rumah tidak ada kerusakan. Namun pihaknya masih mendalami motif pembunuhan tersebut.
"Saat ditemukan korban yang berprofesi sebagai guru ngaji ini sudah tewas dengan dua tusukan di leher dan perut. Rumah tampak rapi tidak ada pengerusakan. Barang yang hilang hanya HP korban. Namun apakah ini murni pembunuhan, kita masih selidiki motifnya," jelasnya.
Juan Noni (50) ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Laut Tawar Raya, RT 2/10, Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, oleh adiknya pada Selasa (9/6/2015) siang.
Adik korban bernama Samsudin mengaku, ingin mengunjungi kakaknya yang tinggal sendirian di rumahnya. Ketika itu dia datang dari Depok untuk mengunjungi kakaknya. Namun dia terkejut saat melihat jasad kakaknya sudah terkapar di lantai kamarnya berlumuran darah.
"Hari Minggu kemarin saya janjian dengan kakak mau ke rumah. Sekalian saya mau benerin rumah saya di dekat sini. Saya masuk rumah ini karena pintunya tidak dikunci, lalu saya lihat kondisi kakak sudah meninggal dengan luka tusukan di leher dan perut," katanya kepada wartawan.
Setelah melihat kakaknya tewas, Samsudin pun langsung berteriak meminta tolong hingga warga sekitar berdatangan ke lokasi. Kemudian peristiwa itu dilaporkan ke Polsek Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.
Menurut Samsudin, kakaknya hanya tinggal berdua dengan suaminya M Roni Nur. Namun saat kejadian, suaminya sedang pergi keluar kota. "Kakak saya cuma sendiri di rumah," jelasnya.
Kapolsek Kelapa Dua Kompol Awaludin Amin mengatakan, dari hasil olah TKP sementara, tidak ada tanda-tanda perampokan, karena kondisi pintu rumah tidak ada kerusakan. Namun pihaknya masih mendalami motif pembunuhan tersebut.
"Saat ditemukan korban yang berprofesi sebagai guru ngaji ini sudah tewas dengan dua tusukan di leher dan perut. Rumah tampak rapi tidak ada pengerusakan. Barang yang hilang hanya HP korban. Namun apakah ini murni pembunuhan, kita masih selidiki motifnya," jelasnya.
(ysw)