Kapolres Minta Pelaku Tawuran Tambora Serahkan Diri
A
A
A
JAKARTA - Pihak kepolisian Jakarta Barat terus melakukan penelusuran terhadap pelaku tawuran di Jalan KH Moh Mansyur, Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat, kemarin. Bahkan, polisi sudah mengantongi sejumlah nama pelaku dalam kasus tersebut.
"Kami telah ngantongi namanya, saya sudah perintahkan Kasat Reskrim dan Kapolsek (Tambora) untuk menangkap pelaku tambahan itu," kata Kapolres Jakarta Barat Kombes Rudy Hariyanto Adi Nugroho di Mapolres Jakarta Barat, Jumat (5/6/2015).
Dia juga meminta, agar pihak keluarga pelaku agar sukarela menyerahkan anggota keluarganya yang terlibat dengan tawuran yang menewaskan anggota Kelompok Cebokan, Alamsyah dan Rony. Hingga kini, ada 56 titik rawan tawuran di wilayah hukumnya.
"Artinya, polisi yang patroli tidak lagi muter-muter ngabisin bensin. Kami akan ubah polanya dengan pendekatan warga, kalau ada kerumunan yang mencurigakan akan kami bubarkan," jelasnya.
Selain melakukan hal demikian, ia melanjutkan, demi mencegah rawannya tawuran di Bulan Ramadan nanti, pihaknya juga berencana akan melarang adanya kegiatan membangunkan sahur keliling oleh sejumlah kelompok di Jakarta Barat.
"Bangunin sahur enggak perlu keliling kampung, cukup dari masjid saja. Saya enggak mau di jalanan nanti ada anak muda kumpul bangunin sahur, yang kaya gitu bisa jadi potensi tawuran," tambahnya.
Baca:
Tawuran di Tambora, Polisi Ringkus Bocah Sadis
Dua Saksi Diperiksa Dalam Bentrokan 'Berdarah' di Depok
"Kami telah ngantongi namanya, saya sudah perintahkan Kasat Reskrim dan Kapolsek (Tambora) untuk menangkap pelaku tambahan itu," kata Kapolres Jakarta Barat Kombes Rudy Hariyanto Adi Nugroho di Mapolres Jakarta Barat, Jumat (5/6/2015).
Dia juga meminta, agar pihak keluarga pelaku agar sukarela menyerahkan anggota keluarganya yang terlibat dengan tawuran yang menewaskan anggota Kelompok Cebokan, Alamsyah dan Rony. Hingga kini, ada 56 titik rawan tawuran di wilayah hukumnya.
"Artinya, polisi yang patroli tidak lagi muter-muter ngabisin bensin. Kami akan ubah polanya dengan pendekatan warga, kalau ada kerumunan yang mencurigakan akan kami bubarkan," jelasnya.
Selain melakukan hal demikian, ia melanjutkan, demi mencegah rawannya tawuran di Bulan Ramadan nanti, pihaknya juga berencana akan melarang adanya kegiatan membangunkan sahur keliling oleh sejumlah kelompok di Jakarta Barat.
"Bangunin sahur enggak perlu keliling kampung, cukup dari masjid saja. Saya enggak mau di jalanan nanti ada anak muda kumpul bangunin sahur, yang kaya gitu bisa jadi potensi tawuran," tambahnya.
Baca:
Tawuran di Tambora, Polisi Ringkus Bocah Sadis
Dua Saksi Diperiksa Dalam Bentrokan 'Berdarah' di Depok
(mhd)