Buaya Buntung Penghuni Kali Ciliwung Minta Tumbal Bocah SD
A
A
A
JAKARTA - Seorang bocah SD di duga tewas tenggelam di kali Ciliwung, Jalan Sultan Agung, RT 07/03, kelurahan Pasar Manggis, kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan. Masyarakat pun meyakini kalau kematian yang menimpa bocah tersebut terjadi akibat ulah buaya buntung penghuni kali tersebut yang meminta tumbal.
Sesepuh warga RT 07/03, Bambang Srihartoto (60) mengatakan, pada Selasa 2 Juni 2015 lalu, sekitar pukul 17.00 WIB. Warga digegerkan tentang adanya seorang bocah bernama Rafli (12) yang hilang di kampungnya. Ayah Rafli pun akhirnya melaporkan peristiwa itu ke pihak kepolisian.
Usai melapor ke polisi, rumah kedua orang Rafli tiba-tiba didatangi oleh seorang bocah bernama Adam (12) yang juga merupakan tetangganya Rafli itu. Adam bercerita kalau Rafli itu tidaklah hilang, tapi tenggelam di kali Ciliwung.
Menurut keterangan Adam, lanjut Toto, saat itu, Rafli dan Adam tengah memancing di kali Ciliwung. Saat memancing itu, volume air di kali Ciliwung sedang pasang usai di guyur hujan pada malam harinya. Saat memancing di pinggiran kali itu, kaki Rafli terpeleset dan terjatuh ke dalam kali.
"Jadi, siangnya itu, Adam sama Rafli ini mancing di kali. Rafli ini anak baik dan pintar di sekolah, dia baru ujian kelulusan kelas 6 SD. Balik sekolah, dia jualan empek-empek. Duitnya di kasih ke ortunya. Balik jualan, dia mancing nih. Ikannya biasa buat lauk makan dia. Tapi, waktu itu dia kepleset ke kali dan tenggelam," ujarnya saat berbincang dengan Sindonews di lokasi, Kamis (4/6/2015).
Toto menjelaskan, warga pun lantas berbondong-bondong mendatangi lokasi jatuhnya Rafli yang berada persis di depan lampu merah Manggarai, dekat Pasar Raya Manggarai itu untuk melakukan pencarian. Namun, warga tidak menemukan bocah malang tersebut.
"Semua warga bantu cari. TNI dan polisi juga, Damkar juga, Tim SAR juga sampai Tim dari Forum Relawan Penanggulangan Bencana juga ikut. Tapi hasilnya nihil sampai sekarang ini," tuturnya.
Toto pun memaparkan, sejatinya, peristiwa kecelakaan yang tengah dialami oleh tetangganya itu, yakni Rafli merupakan hal biasa. Sebab, pada tiap tahunnya, terlebih saat memasuki bulan puasa. Kali Ciliwung yang berada di kawasan Pasar Manggis itu selalu terjadi.
Menurutnya, peristiwa kecelakaan hanyut dan tenggelamnya seseorang di kali Ciliwung itu terjadi akibat ulah penghuni kali. Penghuni kali itu memang kerap meminta tumbal menjelang bulan puasa tiba.
"Kecelakaan hanyut dan tenggelam di sini itu sudah biasa kalo kata kepercayaan masyarakat sini. Masyarakat percaya, kalau kali ini di huni oleh sesosok makhluk berbentuk buaya buntung berwarna putih. Banyak warga yang mengaku sering melihat penampakannya di hari menjelang bulan puasa tiba. Dan kalau muncul, selalu ada orang yang jadi tumbal. Dan itu terjadi pada tiap tahun dan menjelang bulan puasa tiba saja," terangnya.
Ditempat yang sama, Koordinator Forum Relawan Penanggulangan Bencana, Paoc (56) menyatakan, sejak hari pertama sampai sekarang, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menemukan bocah malang yang tenggelam di kali Ciliwung itu. Pihaknya pun telah mencari ke sudut kali Ciliwung yang ada di Pasar Manggis itu dan membuat posko pencarian bocah tersebut di lokasi kejadian.
Namun, pencarian yang dilakukannya itu mengalami kebuntuan. Kini, timnya yang terdiri dari 30 orang relawan itu pun akan memindahkan posko pencarian ke kali Ciliwung yang ada di Pejompongan dan Muara Angke untuk dapat menemukan korban tenggelam itu.
"Besok kita pindah posko ke Pejompongan. Kita akan sisiri lagi kali di sana menggunakan tiga perahu karet. Sebab, kita menduga kalau anak ini sudah hanyut jauh dari lokasi. Mudah-mudahan pencarian kita ini berhasil. Sebab, biasanya kalau sudah tiga harian lebih, orang yang hanyut itu akan muncul dipermukaan. Kemungkinan anak itu selamat (masih hidup) pun tipis, tapi kita doakan saja.yang terbaik," tutupnya.
Sesepuh warga RT 07/03, Bambang Srihartoto (60) mengatakan, pada Selasa 2 Juni 2015 lalu, sekitar pukul 17.00 WIB. Warga digegerkan tentang adanya seorang bocah bernama Rafli (12) yang hilang di kampungnya. Ayah Rafli pun akhirnya melaporkan peristiwa itu ke pihak kepolisian.
Usai melapor ke polisi, rumah kedua orang Rafli tiba-tiba didatangi oleh seorang bocah bernama Adam (12) yang juga merupakan tetangganya Rafli itu. Adam bercerita kalau Rafli itu tidaklah hilang, tapi tenggelam di kali Ciliwung.
Menurut keterangan Adam, lanjut Toto, saat itu, Rafli dan Adam tengah memancing di kali Ciliwung. Saat memancing itu, volume air di kali Ciliwung sedang pasang usai di guyur hujan pada malam harinya. Saat memancing di pinggiran kali itu, kaki Rafli terpeleset dan terjatuh ke dalam kali.
"Jadi, siangnya itu, Adam sama Rafli ini mancing di kali. Rafli ini anak baik dan pintar di sekolah, dia baru ujian kelulusan kelas 6 SD. Balik sekolah, dia jualan empek-empek. Duitnya di kasih ke ortunya. Balik jualan, dia mancing nih. Ikannya biasa buat lauk makan dia. Tapi, waktu itu dia kepleset ke kali dan tenggelam," ujarnya saat berbincang dengan Sindonews di lokasi, Kamis (4/6/2015).
Toto menjelaskan, warga pun lantas berbondong-bondong mendatangi lokasi jatuhnya Rafli yang berada persis di depan lampu merah Manggarai, dekat Pasar Raya Manggarai itu untuk melakukan pencarian. Namun, warga tidak menemukan bocah malang tersebut.
"Semua warga bantu cari. TNI dan polisi juga, Damkar juga, Tim SAR juga sampai Tim dari Forum Relawan Penanggulangan Bencana juga ikut. Tapi hasilnya nihil sampai sekarang ini," tuturnya.
Toto pun memaparkan, sejatinya, peristiwa kecelakaan yang tengah dialami oleh tetangganya itu, yakni Rafli merupakan hal biasa. Sebab, pada tiap tahunnya, terlebih saat memasuki bulan puasa. Kali Ciliwung yang berada di kawasan Pasar Manggis itu selalu terjadi.
Menurutnya, peristiwa kecelakaan hanyut dan tenggelamnya seseorang di kali Ciliwung itu terjadi akibat ulah penghuni kali. Penghuni kali itu memang kerap meminta tumbal menjelang bulan puasa tiba.
"Kecelakaan hanyut dan tenggelam di sini itu sudah biasa kalo kata kepercayaan masyarakat sini. Masyarakat percaya, kalau kali ini di huni oleh sesosok makhluk berbentuk buaya buntung berwarna putih. Banyak warga yang mengaku sering melihat penampakannya di hari menjelang bulan puasa tiba. Dan kalau muncul, selalu ada orang yang jadi tumbal. Dan itu terjadi pada tiap tahun dan menjelang bulan puasa tiba saja," terangnya.
Ditempat yang sama, Koordinator Forum Relawan Penanggulangan Bencana, Paoc (56) menyatakan, sejak hari pertama sampai sekarang, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menemukan bocah malang yang tenggelam di kali Ciliwung itu. Pihaknya pun telah mencari ke sudut kali Ciliwung yang ada di Pasar Manggis itu dan membuat posko pencarian bocah tersebut di lokasi kejadian.
Namun, pencarian yang dilakukannya itu mengalami kebuntuan. Kini, timnya yang terdiri dari 30 orang relawan itu pun akan memindahkan posko pencarian ke kali Ciliwung yang ada di Pejompongan dan Muara Angke untuk dapat menemukan korban tenggelam itu.
"Besok kita pindah posko ke Pejompongan. Kita akan sisiri lagi kali di sana menggunakan tiga perahu karet. Sebab, kita menduga kalau anak ini sudah hanyut jauh dari lokasi. Mudah-mudahan pencarian kita ini berhasil. Sebab, biasanya kalau sudah tiga harian lebih, orang yang hanyut itu akan muncul dipermukaan. Kemungkinan anak itu selamat (masih hidup) pun tipis, tapi kita doakan saja.yang terbaik," tutupnya.
(ysw)