Menelisik Patung Buddha Tidur Terbesar di Bogor
A
A
A
BOGOR - Hari Raya Waisak ke-2559 yang jatuh pada Selasa 2 Juni 2015, menjadi ajang bagi para umat Buddha untuk beribadah. Mereka memenuhi wihara untuk memanjatkan doa kepada yang Kuasa.
Ada nuansa berbeda pada sebuah wihara di bilangan Bogor, tepatnya di Kampung Jati RT02/06 Desa Tonjong, Kecamatan Tajur Halang, Kabupaten Bogor. Wihara yang diberi nama Buddha Dharma memiliki patung Buddha raksasa dalam posisi tidur.
Patung sepanjang 18 meter dan tingg lima meter ini merupakan patung Buddha terbesar di Bogor, dan bahkan disebut-sebut terbesar di Jawa Barat. Buddha dengan posisi tidur menghadap ke kanan dengan kepala yang ditadah dengan telapak tangan kanan.
Mata yang terpejam dan senyum yang terpancar di wajahnya melambangkan ketenangan dan kedamaian. Posisi Buddha Tertidur ini melambangkan meditasi sang Buddha saat mendapat pencerahan.
Pendiri sekaligus pembina Wihara Buddha Dharma, Ade Utju Dhanu mengatakan, patung Buddha tidur ini dibangun sejak tahun 2010 bersamaan dengan wiharanya.
"Pembangunan patung butuh waktu dua tahun. Sangat sulit memang untuk membuat patung Buddha dengan posisi tidur ini," ujarnya saat ditemui di wihara.
Dia melanjutkan, butuh batu kali sebanyak 15 truk dan 500 sak semen untuk membuat patung Buddha tidur tersebut. Sebab, di dalam bangunan patung Buddha itu sangat padat dan tidak kosong.
Hal ini bertujuan agar patung Buddha tersebut kokoh dan tidak mudah rusak. Untuk bantalan patung juga sangat diperhitungkan.
Dia buat sekokoh mungkin agar kuat menahan bebang patung Budha tidur tersebut. Sebelum melakukan pembangunan patung, dia harus melakukan ritual terlebih dahulu.
"Awalnya kami ingin patung terbuat dari batu utuh. Tapi sangat sulit mencari batu sebesar itu. Lalu kami dapat petunjuk lagi untuk membuat patung dari rangka besi saja, baru kami isi dalamnya dengan material. Kami doa-doa dan sedekah dahulu sebelum melakukan pembangunan," tuturnya.
Selain bermakna sebagai meditasi sang Buddha dalam menerima pencerahan, Ade menjelaskan, bahwa posisi patung Budha tidur juga sebagai contoh tidur yang baik dan berguna bagi kesehatan manusia.
Dengan adanya Patung Buddha tidur ini menjadi salah satu daya tarik bagi para umat yang melakukan doa. Seperti yang diakui salah seorang pengunjung, Silvi (35) yang terkagum melihat patung Buddha tidur ini.
"Ini baru partama kali saya ibadah di sini. Saya kagum lihat patung Buddha tidur sebesar ini," ungkap warga Bekasi itu.
Dia berharap, agar Patung Budha tidur ini bisa terus terpelihara dan menjadi salah satu kebanggaan dari Wihara Budha Dharma dan juga umat Buddha.
Ada nuansa berbeda pada sebuah wihara di bilangan Bogor, tepatnya di Kampung Jati RT02/06 Desa Tonjong, Kecamatan Tajur Halang, Kabupaten Bogor. Wihara yang diberi nama Buddha Dharma memiliki patung Buddha raksasa dalam posisi tidur.
Patung sepanjang 18 meter dan tingg lima meter ini merupakan patung Buddha terbesar di Bogor, dan bahkan disebut-sebut terbesar di Jawa Barat. Buddha dengan posisi tidur menghadap ke kanan dengan kepala yang ditadah dengan telapak tangan kanan.
Mata yang terpejam dan senyum yang terpancar di wajahnya melambangkan ketenangan dan kedamaian. Posisi Buddha Tertidur ini melambangkan meditasi sang Buddha saat mendapat pencerahan.
Pendiri sekaligus pembina Wihara Buddha Dharma, Ade Utju Dhanu mengatakan, patung Buddha tidur ini dibangun sejak tahun 2010 bersamaan dengan wiharanya.
"Pembangunan patung butuh waktu dua tahun. Sangat sulit memang untuk membuat patung Buddha dengan posisi tidur ini," ujarnya saat ditemui di wihara.
Dia melanjutkan, butuh batu kali sebanyak 15 truk dan 500 sak semen untuk membuat patung Buddha tidur tersebut. Sebab, di dalam bangunan patung Buddha itu sangat padat dan tidak kosong.
Hal ini bertujuan agar patung Buddha tersebut kokoh dan tidak mudah rusak. Untuk bantalan patung juga sangat diperhitungkan.
Dia buat sekokoh mungkin agar kuat menahan bebang patung Budha tidur tersebut. Sebelum melakukan pembangunan patung, dia harus melakukan ritual terlebih dahulu.
"Awalnya kami ingin patung terbuat dari batu utuh. Tapi sangat sulit mencari batu sebesar itu. Lalu kami dapat petunjuk lagi untuk membuat patung dari rangka besi saja, baru kami isi dalamnya dengan material. Kami doa-doa dan sedekah dahulu sebelum melakukan pembangunan," tuturnya.
Selain bermakna sebagai meditasi sang Buddha dalam menerima pencerahan, Ade menjelaskan, bahwa posisi patung Budha tidur juga sebagai contoh tidur yang baik dan berguna bagi kesehatan manusia.
Dengan adanya Patung Buddha tidur ini menjadi salah satu daya tarik bagi para umat yang melakukan doa. Seperti yang diakui salah seorang pengunjung, Silvi (35) yang terkagum melihat patung Buddha tidur ini.
"Ini baru partama kali saya ibadah di sini. Saya kagum lihat patung Buddha tidur sebesar ini," ungkap warga Bekasi itu.
Dia berharap, agar Patung Budha tidur ini bisa terus terpelihara dan menjadi salah satu kebanggaan dari Wihara Budha Dharma dan juga umat Buddha.
(mhd)