Satu Keluarga di Depok Jadi Korban Beras Plastik
A
A
A
DEPOK - Satu keluarga yang tinggal di Jalan Inpres 2 RT 03/02, Cipayung, Depok, menjadi korban akibat peredaran beras plastik. Naiman (55) bersama istri, dua anak, dan seorang cucunya mengalami mual dan muntah-muntah usai mengonsumsi beras plastik tersebut.
Naiman menuturkan, peristiwa keracunan yang dialaminya bersama istri Saripah (42), dua anaknya Nita (27), Nenti (31), dan cucunya terjadi pada Senin 18 Mei lalu. "Saya makan beras sintetis itu pada Minggu 17 Mei, dan merasakan mual serta muntah keseokan harinya," kata Naiman saat ditemui Sindonews di rumahnya, Senin (25/5/2015).
Naiman menceritakan, beras plastik itu didapatnya dari jatah bulanan warga Perumnas Depok I. Warga setempat memberikan jatah 12 liter beras untuk Naiman dan seorang rekannya karena bekerja sebagai petugas kebersihan di perumahan tersebut.
"Beras itu saya bagi dua, masing-masing dapat 6 liter. Usai menyantap beras itu selurh keluarga merasakan mual dan muntah," ujarnya. Naiman menuturkan, dari seluruh anggota keluarga yang mengalami gejalan keracunan itu, dia dan istrinya yang harus mendapatkan perawatan intesif dari dokter.
Naiman tidak menyangka mengonsumi beras plastik tersebut yang berakibat keracunan keluarganya. Hingga kini Naiman belum melapor ke polisi ataupun instansi setempat.
Pemerintah Kota Depok sebelumnya sudah melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah pasar pekan lalu dan belum menemukan adanya indikasi peredaran beras plastik.
Naiman menuturkan, peristiwa keracunan yang dialaminya bersama istri Saripah (42), dua anaknya Nita (27), Nenti (31), dan cucunya terjadi pada Senin 18 Mei lalu. "Saya makan beras sintetis itu pada Minggu 17 Mei, dan merasakan mual serta muntah keseokan harinya," kata Naiman saat ditemui Sindonews di rumahnya, Senin (25/5/2015).
Naiman menceritakan, beras plastik itu didapatnya dari jatah bulanan warga Perumnas Depok I. Warga setempat memberikan jatah 12 liter beras untuk Naiman dan seorang rekannya karena bekerja sebagai petugas kebersihan di perumahan tersebut.
"Beras itu saya bagi dua, masing-masing dapat 6 liter. Usai menyantap beras itu selurh keluarga merasakan mual dan muntah," ujarnya. Naiman menuturkan, dari seluruh anggota keluarga yang mengalami gejalan keracunan itu, dia dan istrinya yang harus mendapatkan perawatan intesif dari dokter.
Naiman tidak menyangka mengonsumi beras plastik tersebut yang berakibat keracunan keluarganya. Hingga kini Naiman belum melapor ke polisi ataupun instansi setempat.
Pemerintah Kota Depok sebelumnya sudah melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah pasar pekan lalu dan belum menemukan adanya indikasi peredaran beras plastik.
(whb)