120 Lapak PKL di depan Pasar Benhil Digusur
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 120 pedagang kaki lima ( PKL) di Jalan Karet Pasar Baru Timur dan Jalan Bendungan Hilir, tepatnya di depan Pasar Benhil, Tanah Abang, Jakarta Pusat ditertibkan.
Kepala Seksi Operasional Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Pusat, Maruli Sijabat mengatakan lapak di atas trotoar membuat wilayah itu menjadi kumuh.
Kondisi tersebut juga membuat lalu lintas menjadi semrawut karena memicu warga untuk memarkirkan kendaraannya sembarangan.
"Pedagang di sini sudah sering kita sosialisasi agar tidak berdagang apalagi mendirikan kios di atas trotoar. Lantaran membandel sesuai aturan yang berlaku kita lakukan penertiban," kata Maruli di Jakarta, Sabtu (23/5/2015).
Dia menjelaskan, seluruh barang milik pedahanmg dibawa ke gudang Satpol PP yang berada di Cakung, Jakarta Timur.
Maruli mengimbau agar pedagang kaki lima tidak lagi mendirikan kios di jalan tersebut. Keberadaan kios telah mengganggu kenyamanan pengguna jalan.
"Kalau pedagang masih membandel dan dirikan kios lagi sering-sering kita razia. Hal ini agar ada efek jera bagi pedagang sendiri. Apalagi berdagang di sini membuat trotoar kotor dan berbau," katanya.
Kepala Seksi Operasional Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Pusat, Maruli Sijabat mengatakan lapak di atas trotoar membuat wilayah itu menjadi kumuh.
Kondisi tersebut juga membuat lalu lintas menjadi semrawut karena memicu warga untuk memarkirkan kendaraannya sembarangan.
"Pedagang di sini sudah sering kita sosialisasi agar tidak berdagang apalagi mendirikan kios di atas trotoar. Lantaran membandel sesuai aturan yang berlaku kita lakukan penertiban," kata Maruli di Jakarta, Sabtu (23/5/2015).
Dia menjelaskan, seluruh barang milik pedahanmg dibawa ke gudang Satpol PP yang berada di Cakung, Jakarta Timur.
Maruli mengimbau agar pedagang kaki lima tidak lagi mendirikan kios di jalan tersebut. Keberadaan kios telah mengganggu kenyamanan pengguna jalan.
"Kalau pedagang masih membandel dan dirikan kios lagi sering-sering kita razia. Hal ini agar ada efek jera bagi pedagang sendiri. Apalagi berdagang di sini membuat trotoar kotor dan berbau," katanya.
(dam)