Pedagang Binaan Pemkot Jakpus Ketahuan Gunakan Formalin
A
A
A
JAKARTA - Pedagang binaan Suku Dinas Usaha Mikro Kecil Menengah (Sudin UMKM) Jakarta Pusat kedapatan menggunakan zat kimia berbahaya, seperti boraks dan formalin. Pedagang itu berada di sentra kuliner Jalan Agus Salim, Sabang, Menteng, Jakarta Pusat.
Kepala Balai Besar POM DKI Jakarta Dra Dewi Prawitasari mengatakan, pihaknya mengaku kaget. Karena, saat itu dirinya sedang melakukan sidak bersama Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede, dan Kasudin Kelautan dan Pertanian Jakarta Pusat Mulyadi menemukan zat berbahaya di makanan yang dijual.
"Kami terkejut juga karena di tengah kota masih ada yang berani menjual makanan mengandung zat berbahaya. Apalagi pedagang tersebut binaan Sudin UMKM," kata Dewi di Menteng, Jakpus, Jumat 22 Mei 2015.
Rombongan yang datang dari arah Selatan atau Jalan Sabang, terlihat menyisir dan mengumpulkan sampel dari berbagai macam penganan yang dijual pedagang. Tercatat sebanyak 16 jenis bahan makanan diambil untuk dilakukan pengujian, di antaranya, pisang molen, jamur cryspi, tahu, kerupuk, sate ati ampela, lontong, bubur ayam dan pilus.
Dewi Prawitasari mengatakan, sampel bahan makanan yang dipilih tersebut merupakan bahan makanan yang dicurigai atau biasa ditemukan mengandung zat berbahaya. Sementara beberapa jenis bahan makanan lainnya hanya diambil sampel acak.
Berdasarkan hasil pengujian, lima penganan terbukti positif mengandung formalin dan borax. Seluruh sampel tersebut sudah diamankan. "Kami akan meminta keterangan dari para pedagang terkait lokasi pembelian makanan tersebut," katanya.
Kepala Balai Besar POM DKI Jakarta Dra Dewi Prawitasari mengatakan, pihaknya mengaku kaget. Karena, saat itu dirinya sedang melakukan sidak bersama Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede, dan Kasudin Kelautan dan Pertanian Jakarta Pusat Mulyadi menemukan zat berbahaya di makanan yang dijual.
"Kami terkejut juga karena di tengah kota masih ada yang berani menjual makanan mengandung zat berbahaya. Apalagi pedagang tersebut binaan Sudin UMKM," kata Dewi di Menteng, Jakpus, Jumat 22 Mei 2015.
Rombongan yang datang dari arah Selatan atau Jalan Sabang, terlihat menyisir dan mengumpulkan sampel dari berbagai macam penganan yang dijual pedagang. Tercatat sebanyak 16 jenis bahan makanan diambil untuk dilakukan pengujian, di antaranya, pisang molen, jamur cryspi, tahu, kerupuk, sate ati ampela, lontong, bubur ayam dan pilus.
Dewi Prawitasari mengatakan, sampel bahan makanan yang dipilih tersebut merupakan bahan makanan yang dicurigai atau biasa ditemukan mengandung zat berbahaya. Sementara beberapa jenis bahan makanan lainnya hanya diambil sampel acak.
Berdasarkan hasil pengujian, lima penganan terbukti positif mengandung formalin dan borax. Seluruh sampel tersebut sudah diamankan. "Kami akan meminta keterangan dari para pedagang terkait lokasi pembelian makanan tersebut," katanya.
(mhd)