Menengok Keceriaan Anak Telantar di Panti Balita
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 77 bayi maupun balita yang ditelantarkan orangtuanya dirawat di Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa (PSAA Balita Tunas bangsa) di Jalan Raya Bina Marga No 79, Cipayung, Jakarta Timur.
Panti asuhan yang telah berdiri sejak tahun 1985 ini berada dibawah naungan Dinas Sosial DKI Jakarta, memang dikhususkan untuk menampung bayi maupun balita yang menjadi korban penelantaran oleh orang tuanya.
"Kami menerima bayi dan balita terlantar ada yang dibuang orang tuanya di jalan, ada yang di rumah sakit, dari masyarakat yang melaporkan kepada RT dilanjutkan ke pihak kepolisian," jelas Vivi Kafilatul Jannah Kepala Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa kepada wartawan, Selasa 19 Mei 2015.
Untuk rentang umurnya, panti ini menerima bayi dari usia nol bulan hingga lima tahun. Vivi melanjutkan, kegiatan bayi dan balita di panti ini sebagian besar untuk bermain.
"Kegiatannya banyak, sesuai hak dasar anak yakni bermain. Bangun tidur mandi, setelah itu jalan - jalan di halaman panti ada yang bermain sepeda," jelasnya. Tak hanya bermain, anak-anak juga diajarkan dan dibentuk intelektual serta spiritualnya.
"Untuk yang balita kita sekolahkan ke TK. Selain itu mereka juga tiap sore habis Ashar juga akan mengaji serta belajar," tambah Vivi yang kerap dipanggil oleh anak panti dengan sebutan bunda.
Pantauan Sindonews, fasilitas yang ada di PSAA Balita Tunas Bangsa ini termasuk lengkap. Bangunan utama berlantai dua digunakan sebagai ruang kantor dan di lantai duanya tepatnya di ruang Arjuna untuk tempat para bayi berusia nol sampai tujuh bulan.
Ruang Rama Shinta digunakan untuk merawat anak usia tujuh bulan hingga dua tahun. Ada juga ruangan untuk balita umur dua hingga lima tahun.
Masing- masing ruangan terdapat pendingin udara dengan hiasan ruangan khas anak. Selain bersih, fasilitas bermain dan berinteraksi seperti gazebo, ruang pertemuan indoor dan arena bermain yang luas tersedia dan cukup bagus untuk tumbuh kembang anak. "Anak laki-laki dan anak perempuan tentunya kami pisah," tandasnya.
Meskipun berada di panti, Vivi berharap tumbuh kembang dan kasih sayang para bayi dan anak-anak sama seperti anak- anak di luar sana yang tercukupi rasa kasih sayang oleh orang tua kandung mereka sendiri.
Panti asuhan yang telah berdiri sejak tahun 1985 ini berada dibawah naungan Dinas Sosial DKI Jakarta, memang dikhususkan untuk menampung bayi maupun balita yang menjadi korban penelantaran oleh orang tuanya.
"Kami menerima bayi dan balita terlantar ada yang dibuang orang tuanya di jalan, ada yang di rumah sakit, dari masyarakat yang melaporkan kepada RT dilanjutkan ke pihak kepolisian," jelas Vivi Kafilatul Jannah Kepala Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa kepada wartawan, Selasa 19 Mei 2015.
Untuk rentang umurnya, panti ini menerima bayi dari usia nol bulan hingga lima tahun. Vivi melanjutkan, kegiatan bayi dan balita di panti ini sebagian besar untuk bermain.
"Kegiatannya banyak, sesuai hak dasar anak yakni bermain. Bangun tidur mandi, setelah itu jalan - jalan di halaman panti ada yang bermain sepeda," jelasnya. Tak hanya bermain, anak-anak juga diajarkan dan dibentuk intelektual serta spiritualnya.
"Untuk yang balita kita sekolahkan ke TK. Selain itu mereka juga tiap sore habis Ashar juga akan mengaji serta belajar," tambah Vivi yang kerap dipanggil oleh anak panti dengan sebutan bunda.
Pantauan Sindonews, fasilitas yang ada di PSAA Balita Tunas Bangsa ini termasuk lengkap. Bangunan utama berlantai dua digunakan sebagai ruang kantor dan di lantai duanya tepatnya di ruang Arjuna untuk tempat para bayi berusia nol sampai tujuh bulan.
Ruang Rama Shinta digunakan untuk merawat anak usia tujuh bulan hingga dua tahun. Ada juga ruangan untuk balita umur dua hingga lima tahun.
Masing- masing ruangan terdapat pendingin udara dengan hiasan ruangan khas anak. Selain bersih, fasilitas bermain dan berinteraksi seperti gazebo, ruang pertemuan indoor dan arena bermain yang luas tersedia dan cukup bagus untuk tumbuh kembang anak. "Anak laki-laki dan anak perempuan tentunya kami pisah," tandasnya.
Meskipun berada di panti, Vivi berharap tumbuh kembang dan kasih sayang para bayi dan anak-anak sama seperti anak- anak di luar sana yang tercukupi rasa kasih sayang oleh orang tua kandung mereka sendiri.
(ysw)