Psikolog: Beras Plastik Bikin Resah Warga
A
A
A
DEPOK - Psikolog dari Universitas Pancasila (UP) Aully Grashinta menilai, sangat wajar jika masyarakat menjadi resah dengan beredarnya beras oplosan plastik.
Karena beras merupakan kebutuhan pangan yang dikonsumsi semua kalangan. Ketika ditemukan beras oplosan plastik maka yang terjadi adalah sifat kecurigaan besar. (Baca: Masyarakat Resah Peredaran Beras Plastik)
"Karena beras kan untuk di Pulau Jawa memang kebutuhan pokok sekali dan tidak ada penggantinya. Ketika ada isu ini jelas mengganggu kondisi masyarakat dan juga negara," kata Shinta, Rabu (20/5/2015).
Seharusnya hal itu dapat dicegah jika lembaga yang berkaitan misalnya Bulog, Perindag dan pihak terkait lainnya bekerja dengan baik. Pihak terkait itu diduga tidak bekerja sesuai yang diharapkan sehingga menyebabkan ada beras oplosan beredar di Bekasi. "Kemana lembaga ini yang seharusnya melindungi masyarakat di sektor pangan," katanya.
Masyarakat saat ini kata Shinta sedang dalam kondisi kacau. Di saat situasi negara sedang goyang dan ditambah dengan isu sangat mendasar maka masyarakat semakin tidak karuan. "Semakin resah masyarakat saat ini," tutupnya.
Karena beras merupakan kebutuhan pangan yang dikonsumsi semua kalangan. Ketika ditemukan beras oplosan plastik maka yang terjadi adalah sifat kecurigaan besar. (Baca: Masyarakat Resah Peredaran Beras Plastik)
"Karena beras kan untuk di Pulau Jawa memang kebutuhan pokok sekali dan tidak ada penggantinya. Ketika ada isu ini jelas mengganggu kondisi masyarakat dan juga negara," kata Shinta, Rabu (20/5/2015).
Seharusnya hal itu dapat dicegah jika lembaga yang berkaitan misalnya Bulog, Perindag dan pihak terkait lainnya bekerja dengan baik. Pihak terkait itu diduga tidak bekerja sesuai yang diharapkan sehingga menyebabkan ada beras oplosan beredar di Bekasi. "Kemana lembaga ini yang seharusnya melindungi masyarakat di sektor pangan," katanya.
Masyarakat saat ini kata Shinta sedang dalam kondisi kacau. Di saat situasi negara sedang goyang dan ditambah dengan isu sangat mendasar maka masyarakat semakin tidak karuan. "Semakin resah masyarakat saat ini," tutupnya.
(ysw)