Trauma, Bocah Ditelantarkan Akui Diborgol dan Dipukul Pistol
A
A
A
JAKARTA - Berdasarkan pengakuan AD (8), putra sulung pasangan UP dan NS, bocah itu sempat mengalami kekerasan fisik menggunakan pistol korek api. Akibatnya, anak korban penelantaran pasangan suami istri itu mengalami trauma yang cukup serius.
"Dia (AD) cerita, kalau pernah diborgol, diancam sama pistol korek, dipukul sampai berdarah," kata pakar psikologi anak dari Universitas Indonesia (UI) Sarlito W Sarwono kepada menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa di Safe House Jalan Karya Bhakti, Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (15/5/2015).
Dia meneruskan, keempat anak pasangan UP dan NS tersebut ketakutan jika teringat kedua orang tuanya. Sementara putri bungsunya, D terus mencari sang ibu.
"Mereka takut kalau ingat orang tuanya, kecuali yang paling kecil, masih nyari ibunya, yang lain tidak," katanya. (Baca: Telantarkan 5 Anak, Dosen Ini Ditangkap Polda Metro Jaya)
Dia memastikan, kedua orang tua AD dan keempat saudarinya mengalami gangguan psikologis. Pasalnya, keempat putrinya disekap di dalam rumah dengan kondisi mengenaskan. "Orangtua mereka ada gangguan psikologis," tutupnya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengamankan pasangan suami istri UP dan NS karena diduga menelatarkan lima anaknya. Selain mengamankan UP dan NS, petugas telah membawa kelima anak kecil tersebut ke rumah aman.
"Diduga kuat UP dan NS ini melakukan kekerasan psikis dan menelantarkan kelima anaknya yang berinisial LA (10), CK (10), DI (8), AL (5) dan DIN (4)," kata Kanit I Subditumum Jatanras Polda Metro Jaya Kompol Budi Towoliu di Jakarta, Kamis 14 Mei 2015.
"Dia (AD) cerita, kalau pernah diborgol, diancam sama pistol korek, dipukul sampai berdarah," kata pakar psikologi anak dari Universitas Indonesia (UI) Sarlito W Sarwono kepada menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa di Safe House Jalan Karya Bhakti, Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (15/5/2015).
Dia meneruskan, keempat anak pasangan UP dan NS tersebut ketakutan jika teringat kedua orang tuanya. Sementara putri bungsunya, D terus mencari sang ibu.
"Mereka takut kalau ingat orang tuanya, kecuali yang paling kecil, masih nyari ibunya, yang lain tidak," katanya. (Baca: Telantarkan 5 Anak, Dosen Ini Ditangkap Polda Metro Jaya)
Dia memastikan, kedua orang tua AD dan keempat saudarinya mengalami gangguan psikologis. Pasalnya, keempat putrinya disekap di dalam rumah dengan kondisi mengenaskan. "Orangtua mereka ada gangguan psikologis," tutupnya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengamankan pasangan suami istri UP dan NS karena diduga menelatarkan lima anaknya. Selain mengamankan UP dan NS, petugas telah membawa kelima anak kecil tersebut ke rumah aman.
"Diduga kuat UP dan NS ini melakukan kekerasan psikis dan menelantarkan kelima anaknya yang berinisial LA (10), CK (10), DI (8), AL (5) dan DIN (4)," kata Kanit I Subditumum Jatanras Polda Metro Jaya Kompol Budi Towoliu di Jakarta, Kamis 14 Mei 2015.
(mhd)