Ini Cerita Orangtua Bocah 10 Tahun Korban Penculikan di Depok
A
A
A
DEPOK - Raut wajah lega terlihat pada Novriadi dan Dona, pasangan orangtua F, bocah 10 tahun yang diculik oleh Arsyad, pria yang sempat terjerat kasus penghinaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lewat jejaring sosial. Pasangan orangtua ini lega karena anaknya berhasil ditemukan dengan selamat dan pelaku juga sudah ditangkap.
F juga sudah lebih ceria pascakejadian penculikan dirinya yang disekap di dalam kamar vila di Puncak, Bogor, Jawa Barat. Saat menyambangi rumah F di Jalan H Dimun, Cilodong, Depok, F sudah kembali bermain bersama teman-teman sebayanya karena masih libur sekolah.
"Jadi cerita, awalnya itu memang anak saya kami suruh beli popok bayi untuk adiknya. Sekitar pukul 21.30 WIB, mau ke warung Ucok," kata ayah F, Novriadi, Rabu 13 Juli 2016.
Saat itu mereka kebingungan karena sudah 15 menit F tak kunjung pulang. Hingga ibunya menyusul F ke warung.
"Biasanya sampai rumah tiga menit, tapi kok enggak balik-balik. Disusulin mamanya ke sana (warung). Kata tukang warung sudah pulang, sudah belanja popok," tuturnya.
Sampai pukul 00.00 WIB, mereka kebingungan dan panik lalu ada telepon dari Polsek Cisarua bahwa F sudah ada di sana. Karena tidak percaya, Novriadi meminta polisi untuk berbicara dengan anaknya ditelepon.
"Anak saya menangis-nangis ditelepon. Rupanya ia habis disekap penculik. Anak saya sudah sempat kabur pada malam itu, lalu ditangkap lagi oleh pelaku dan dikunci di kamar. Sampai penjaga vila mendengar," kata Novriadi.
Ia bersyukur anaknya tidak luka satu apapun. Mereka kini masih menunggu hasil visum dari polisi. "Polisi sih memastikan aman. Tetapi kan kami ingin lihat hasil medis langsung biar pasti," katanya.
F yang masih lugu itu bercerita bahwa untungnya pelaku tidak memukulnya. Saat diculik, pelaku memintanya mengantar ke mini market. (Baca: Kelabui Penjaga Vila, Gadis Depok Dikenakan Jaket Besar)
"Enggak dipukul kok, aku sudah menangis di motor tapi jalannya ngebut jadi enggak dengar. Enggak jadi ke mini marketnya malah ke daerah aku baca di Cisarua," tutur F lugu.
F juga sudah lebih ceria pascakejadian penculikan dirinya yang disekap di dalam kamar vila di Puncak, Bogor, Jawa Barat. Saat menyambangi rumah F di Jalan H Dimun, Cilodong, Depok, F sudah kembali bermain bersama teman-teman sebayanya karena masih libur sekolah.
"Jadi cerita, awalnya itu memang anak saya kami suruh beli popok bayi untuk adiknya. Sekitar pukul 21.30 WIB, mau ke warung Ucok," kata ayah F, Novriadi, Rabu 13 Juli 2016.
Saat itu mereka kebingungan karena sudah 15 menit F tak kunjung pulang. Hingga ibunya menyusul F ke warung.
"Biasanya sampai rumah tiga menit, tapi kok enggak balik-balik. Disusulin mamanya ke sana (warung). Kata tukang warung sudah pulang, sudah belanja popok," tuturnya.
Sampai pukul 00.00 WIB, mereka kebingungan dan panik lalu ada telepon dari Polsek Cisarua bahwa F sudah ada di sana. Karena tidak percaya, Novriadi meminta polisi untuk berbicara dengan anaknya ditelepon.
"Anak saya menangis-nangis ditelepon. Rupanya ia habis disekap penculik. Anak saya sudah sempat kabur pada malam itu, lalu ditangkap lagi oleh pelaku dan dikunci di kamar. Sampai penjaga vila mendengar," kata Novriadi.
Ia bersyukur anaknya tidak luka satu apapun. Mereka kini masih menunggu hasil visum dari polisi. "Polisi sih memastikan aman. Tetapi kan kami ingin lihat hasil medis langsung biar pasti," katanya.
F yang masih lugu itu bercerita bahwa untungnya pelaku tidak memukulnya. Saat diculik, pelaku memintanya mengantar ke mini market. (Baca: Kelabui Penjaga Vila, Gadis Depok Dikenakan Jaket Besar)
"Enggak dipukul kok, aku sudah menangis di motor tapi jalannya ngebut jadi enggak dengar. Enggak jadi ke mini marketnya malah ke daerah aku baca di Cisarua," tutur F lugu.
(mhd)