Wakil Ketua MPR: Konsumsi Daging Indonesia Terendah di ASEAN

Sabtu, 23 April 2016 - 11:38 WIB
Wakil Ketua MPR: Konsumsi Daging Indonesia Terendah di ASEAN
Wakil Ketua MPR: Konsumsi Daging Indonesia Terendah di ASEAN
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta Odang, dalam pengukuhan 348 orang Dewan Pengurus Kadin Indonesia 2016, mendukung pembangunan infrastruktur yang digencarkan pemerintah.

Pada acara pengukuhan Dewan Pengurus Kadin Indonesia 2016 itu, dihadiri Menko Maritim Rizal Ramli, Menkum HAM Yasonna Laoly, dan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Hadir pula Ketua Dewan Penasihat Tanri Abeng dan segenap anggota DPR RI serta sejumlah duta besar negara sahabat.

Menurut pria yang kerap disapa OSO ini, pembangunan infrastruktur baik di darat maupun di laut telah menghidupkan banyak pengusaha. Tidak hanya pengusaha besar, juga pengusaha kecil. Bahkan penjaja minuman dan pedagang gorengan mendapat manfaat.

“Semua semakin sejahtera karena mendapat manfaat dari pembangunan infrastruktur, baik di darat dan di laut,” ujarnya di Balai Kartini Jakarta, Jumat (22/4/2016).

Ayah dari lima anak ini, lantas meminta pembangunan infrastruktur diikuti peningkatan gizi masyarakat. Yakni peningkatan konsumsi daging. Melonjaknya harga daging, kata OSO, disebabkan ulah kartel. Akibatnya rata-rata konsumsi daging di Indonesia jauh tertinggal dibanding negara lain.

“Rata-rata konsumsi daging masyarakat Indonesia kurang dari 2 kg per tahun. Bandingkan negara-negara ASEAN, rata-rata konsumsi dagingnya mencapai 20 kg per tahun. Apalagi di Amerika mencapai 80 kg per tahun,” tandas OSO.

Menurut pria asal Kalimantan Barat ini, harga daging saat ini yang mencapai Rp120 ribu per kg terlalu mahal. Sehingga menyebabkan konsumsi daging masyarakat rendah. Seharusnya, kata dia, harga daging di Indonesia berkisar Rp50 ribu per kg. Harga ini sesuai harga dasar plus biaya transportasi dan keuntungan importir.

“Itulah kejamnya kartel (membuat harga mahal), mereka tega menghancurkan bangsa dan negara. Karena itu, Kadin harus menginisiasi lahirnya UU Kartel,” pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3910 seconds (0.1#10.140)