Kosgoro DKI Jakarta Dukung Program Boy Rafli Amar di BNPT
loading...
Ketua Himpunan Pengusaha Kosgoro 1957 DKI Jakarta, Syafi Djohan dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar. Foto/Ist
A
A
A
JAKARTA - Ketua Himpunan Pengusaha Kosgoro 1957 DKI Jakarta, Syafi Djohan mendukung program Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di bawah kepemimpinan baru Komjen Pol Boy Rafli Amar.
Sejak dilantik sebagai Kepala BNPT pada 6 Mei 2020, Komjen Pol Boy Rafli Amar mulai giat melakukan pertemuan bersama sejumlah pemuka agama, tokoh masyarakat dan jajaran TNI untuk memperkuat program penanggulangan terorisme.
"Kehadiran Komjen Pol Boy Rafli Amar sebagai Kepala BNPT yang baru perlu didukung mengingat penanggulangan terorisme melibatkan lintas instansi dan organisasi," kata Syafi Djohan dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/7/2020).
Syafi menambahkan, ancaman terorisme dan radikalis intoleran tetap menjadi perhatian utama di Indonesia. Terlebih, penyebarluasan paham terorisme telah memanfaatkan kemajuan teknologi informasi, khususnya melalui platform media sosial, sehingga narasi-narasi destruktif rentan menyasar generasi muda-muda Indonesia.
Di sisi lain, upaya-upaya deradikalisasi maupun kontra radikalisasi perlu diimbangkan dengan menerapkan strategi komunikasi yang efektif.
Menurut Syafi, pelibatan tokoh agama untuk mencegah berkembangnya paham terorisme yang kerap mengatasnamakan agama merupakan langkah tepat Boy Rafli Amar di awal masa jabatannya sebagai Kepala BNPT.
"Tugas di BNPT adalah amanah besar. Saya yakin beliau dapat menjalankan amanah ini dengan baik agar iklim sejuk dan kerukunan di tengah masyarakat tetap terjaga," kata Syafi.
Boy Rafli Amar menjabat Kepala BNPT menggantikan posisi Komjen Pol Suhardi Alius yang telah menjabat sejak 2016. Dalam perjalanan karirnya, Boy Rafli Amar pernah mendapat tugas investigasi terorisme Densus 88 di Filipina dan menjadi tim delegasi RI ASEAN-Europe Counter Terorism Meeting di Spanyol. Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Unit Negoisasi Subdetasemen Penindak Densus 88/Antiteror pada 2007 silam.
Sejak dilantik sebagai Kepala BNPT pada 6 Mei 2020, Komjen Pol Boy Rafli Amar mulai giat melakukan pertemuan bersama sejumlah pemuka agama, tokoh masyarakat dan jajaran TNI untuk memperkuat program penanggulangan terorisme.
"Kehadiran Komjen Pol Boy Rafli Amar sebagai Kepala BNPT yang baru perlu didukung mengingat penanggulangan terorisme melibatkan lintas instansi dan organisasi," kata Syafi Djohan dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/7/2020).
Syafi menambahkan, ancaman terorisme dan radikalis intoleran tetap menjadi perhatian utama di Indonesia. Terlebih, penyebarluasan paham terorisme telah memanfaatkan kemajuan teknologi informasi, khususnya melalui platform media sosial, sehingga narasi-narasi destruktif rentan menyasar generasi muda-muda Indonesia.
Di sisi lain, upaya-upaya deradikalisasi maupun kontra radikalisasi perlu diimbangkan dengan menerapkan strategi komunikasi yang efektif.
Menurut Syafi, pelibatan tokoh agama untuk mencegah berkembangnya paham terorisme yang kerap mengatasnamakan agama merupakan langkah tepat Boy Rafli Amar di awal masa jabatannya sebagai Kepala BNPT.
"Tugas di BNPT adalah amanah besar. Saya yakin beliau dapat menjalankan amanah ini dengan baik agar iklim sejuk dan kerukunan di tengah masyarakat tetap terjaga," kata Syafi.
Boy Rafli Amar menjabat Kepala BNPT menggantikan posisi Komjen Pol Suhardi Alius yang telah menjabat sejak 2016. Dalam perjalanan karirnya, Boy Rafli Amar pernah mendapat tugas investigasi terorisme Densus 88 di Filipina dan menjadi tim delegasi RI ASEAN-Europe Counter Terorism Meeting di Spanyol. Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Unit Negoisasi Subdetasemen Penindak Densus 88/Antiteror pada 2007 silam.
(mhd)
Explore More