WNA Prancis Tersangka Eksploitasi 305 Anak Bunuh Diri di Sel

Senin, 13 Juli 2020 - 12:52 WIB
loading...
WNA Prancis Tersangka Eksploitasi 305 Anak Bunuh Diri di Sel
Francois Abello Camille WNA Prancis tersangka pencabulan yang belum lama ditangkap polisi tewas akibat gantung diri.Foto/SINDOnews/Dok
A A A
JAKARTA - Francois Abello Camille alias Franss (65) WNA Prancis tersangka pencabulan terhadap ratusan anak-anak yang belum lama ditangkap polisi tewas akibat bunuh diri. Meski sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) nyawa Francois tak bisa diselamatkan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya , Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, pada Kamis, 9 Juli 2020 lalu, petugas melakukan patroli di sel rutan Polda Metro Jaya. Saat itu petugas menemukan Franss sudah dalam kondisi lemah karena mencoba bunuh diri dengan cara melilitkan kabel ke lehernya.

"Saat petugas jaga tahanan melakukan patroli pengecekan di ruang tahanan menemukan FAC dalam kondisi terikat lehernya dengan seutas kabel tetapi enggak tergantung," kata Yusri kepada wartawan Senin (13/7/2020). (Baca: Sebelum Dieksploitasi, Frans Imingi 305 Anak di Bawah Umur Jadi Foto Model)

Dia menjelaskan, memang ada kabel yang tergantung di sel yang ditempati oleh Franss. Namun kabel itu letaknya sangat tinggi dan disebut tidak bisa dijangkau oleh tersangka yang ditahan di sel tersebut. Namun, Franss berperawakan cukup tinggi mencoba naik dari kamar mandi menggapai kabel itu. Dia kemudian melilitkan kabel itu sebelum akhirnya melompat.

"Kabel yang saat itu ada di ruang tahanan cukup tinggi tapi yang bersangkutan bisa menaiki kamar mandi yang ada karena dia tinggi mencoba melilitkan ke lehernya tetapi sempat diketahui petugas saat itu juga dan dilarikan ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan tindakan medis," jelasnya.

Kabid Dokkes Polda Metro Jaya, Kombes Pol Umar Shahab menuturkan, Franss menderita luka dalam di bagian lehernya yang mengakibatkan Franss tewas setelah tiga hari dilakukan perawatan di rumah sakit. "Diagnosa dari dokter yang merawat jelas hasil rontgen ada retak tulang belakang di leher. Jadi menyebabkan sum-sumnya itu kena jerat menyebabkan suplai oksigen ke otak dan organ-organ penting itu berkurang, itu yang menyebabkannya meninggal," pungkas Umar.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1323 seconds (0.1#10.140)