Curhatan Orang Tua Jelang Tahun Ajaran Baru: Kuota Internet, Pasang WiFi hingga Rebutan Laptop

Minggu, 12 Juli 2020 - 12:50 WIB
loading...
Curhatan Orang Tua Jelang Tahun Ajaran Baru: Kuota Internet, Pasang WiFi hingga Rebutan Laptop
Tahun ajaran baru 2020/2021 dimulai pada Senin, 13 Juli 2020, kegiatan belajar mengajar (KBM) digelar secara daring. Foto: Dok SINDOnews
A A A
DEPOK - Memasuki tahun ajaran baru 2020/2021, seluruh murid dan orang tua terpaksa membiasakan dengan kondisi saat ini. Karena, siswa tidak lagi harus datang ke sekolah demi mencegah penyebaran Covid-19.

Seluruh siswa akhirnya diminta melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) sehingga kesiapan sarana dan prasarana harus optimal demi mendukung kelancaran PJJ.

Namun, ada yang dirasa memberatkan orang tua siswa lantaran mereka harus menyediakan biaya lebih untuk membeli kuota internet. “Selama pandemi kemarin anak saya masih pakai kuota internet, beli pulsa. Tapi, dirasa kok boros banget,” kata Febrina, orang tua murid, Minggu (12/7/2020). (Baca juga: SMPN 58 Setiabudi Jaksel Lakukan Pembelajaran Jarak Jauh)

Dalam satu bulan lalu biaya pembelian kuota internet mencapai Rp450.000, padahal biasanya dia hanya perlu kuota yang tidak terlalu banyak. ”Normalnya ya untuk email dan WA. Sebulan hanya Rp99 ribu. Kemarin karena belajar via Zoom jadi nyedot kuota dan lebih sering isi kuota,” keluhnya.

Menyiasati kondisi tersebut, dia terpaksa memasang internet di rumah. Karena di tahun ajaran 2020/2021 anaknya akan melakukan PJJ full. “Saya dapat informasi kalau belajar nanti ya dari pagi sampai siang full. Nah, itu kan nyedot kuota, jadi saya pasang WiFi biar agak murah dibanding isi kuota. Ini juga bisa dipakai beramai-ramai karena kan saya punya dua anak sekolah,” ujar Febrina. (Baca juga: Bantu Hidupkan Perekonomian, Pengusaha Kafe Apresiasi Langkah Dinas Parekraf DKI)

Persiapan yang dilakukan selain fasilitas internet adalah gadget dan laptop. Dia harus mengatur sedemikian rupa sehingga PJJ kedua anaknya tak terganggu. “Anak saya dua, semua PJJ. Kemarin sempat rebutan laptop. Sekarang saya buat aturan pakai bergantian antara laptop dan HP,” ucapnya.

Kondisi ini memaksa dia harus update teknologi dan persiapan penambahan pengeluaran. “Ya nambah biaya bayar WiFi jadinya. Mau nggak mau, kalau nggak gitu nanti belajar anak sekolah terganggu,” katanya.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1314 seconds (0.1#10.140)