Usai Dipersekusi, Mahasiswa Kampus Gunadarma Depok Alami Trauma

Kamis, 22 Desember 2022 - 06:03 WIB
loading...
Usai Dipersekusi, Mahasiswa Kampus Gunadarma Depok Alami Trauma
Mahasiswa korban persekusi di Universitas Gunadarma Depok melaporkan sejumlah orang atas kasus yang menimpanya ke polisi. Foto: Tangkapan layar
A A A
DEPOK - Mahasiswa korban persekusi di Universitas Gunadarma Depok melaporkan sejumlah orang atas kasus yang menimpanya ke polisi. Kemarin, T menjalani pemeriksaan di Mapolres Metro Depok didampingi kuasa hukum.

Dia mengaku mengalami trauma atas peristiwa persekusi tersebut. Dia juga bahkan mengaku menjadi korban fitnah atas unggahan di salah satu sosial media kampusnya.

“Yang saya rasakan trauma, kayak saya enggak mau ketemu orang-orang. Itu cuma hoaks yang disebarkan, tapi saya sampai segitunya ada orang kesel sama saya. Tapi orang-orang nganggap itu sampai segitu berutal parah. Padahal mereka belum tahu penjelasannya. Tapi sudah mereka main hakim sendiri,” kata T di Depok, Rabu 21 Desember 2022.

Dia mengaku sebagai korban fitnah atas berita bohong yang tersebar di media sosial. “Itu fitnah, bohong. Eggak ada (pelecehan) sama sekali, itu hanya fitnah saya, fitnah banget itu. Dan polisi pun juga bilang itu bukan pelecehan. Itu baru pertama kali kenal (dengan L) baru pertama kali ketemu,” tuturnya.



Ketika mendapat perlakuakn persekusi, T ditelanjangi dan disundut rokok, ditendang hingga kepalanya diinjak. Dia juga dibaluri koyo di bagian kelamin dan disiram air urine. “Mulut saya diminumin air kopi mendidih terus jerawat saya juga disundut. Ditelanjangi juga,” katanya.

T juga diborgol oleh para pelaku. Namun dia tidak tahu borgol itu milik siapa. “Kurang tahu. Sebelum dibawa ke pohon itu saya di borgol dan posisi saya telanjang,” katanya.

T mengatakan ada dua orang yang menjadi korban persekusi. Satu orang lagi adalah seniornya. Saat itu, T lebih dulu datang ke kampus atas undangan admin akun sosial media kampus. “Duluan saya datang, baru yang satu lagi dibawa sama mereka,” katanya.

T menyebut, ada satpam kampus yang melihat namun satpam tidak dapat berbuat apa-apa karena massa sangat banyak. Bahkan dia sudah memberi kode untuk minta pertolongan pun namun tidak mendapat respons. “Ada (satpam) cuma enggak terlalu efektif,” pungkasnya.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2405 seconds (0.1#10.140)