Profil KH Noer Ali, Pahlawan Nasional Bekasi yang Dijuluki Singa Karawang

Selasa, 06 Desember 2022 - 17:51 WIB
loading...
Profil KH Noer Ali, Pahlawan Nasional Bekasi yang Dijuluki Singa Karawang
Kyai Haji Noer Ali dikenal sebagai pahlawan nasional Bekasi. Foto DOK ist
A A A
JAKARTA - Kyai Haji Noer Ali dikenal sebagai pahlawan nasional Bekasi. Semasa hidupnya, pria kelahiran 15 Juli 1914 ini menjadi salah satu pejuang kemerdekaan Indonesia, khususnya di daerah Karawang- Bekasi .

Lantas, siapakah sebenarnya KH Noer Ali ini?

Dalam kehidupannya, sosok KH Noer Ali merupakan ulama kharismatik asal Bekasi. Tak hanya masyarakat biasa, para pejabat di lingkup pemerintahan kota/kabupaten juga sangat menghormatinya.

Baca juga : KH Noer Ali Putra Bekasi yang Menjadi Pahlawan Nasional

Dalam biografi KH Noer Ali Pahlawan Nasional karya Ali Anwar, pahlawan asal Bekasi ini dilahirkan di Desa Ujungharapan Bahagia, Babelan, Bekasi. Kala itu, daerah tersebut masih bernama Desa Ujungmalang, Onderdistrik Babelan.

Noer Ali merupakan anak keempat dari sepuluh bersaudara. Adapun orang tuanya sendiri bernama Anwar bin Layu dan Maimunah binti Tarbin.

Pada masa kecilnya, Ali dikenal sebagai anak rajin dan berbakti kepada orang tua. Selain itu, dia juga sudah terlihat taat beragama. Di usia sekitar 8 tahun, bahkan sudah banyak menghafal surat-surat dalam Al Qur'an dan belajar bahasa Arab.

Kemudian, sekitar tahun 1934 dia merantau untuk meniti ilmu di Makkah, Arab Saudi. Disana, dia menjadi Ketua Persatuan Pelajar Betawi (PPB) Almanhajul Khoiri.

Pada tahun 1940, Noer Ali pulang ke kampung halamannya. Setelahnya, dia membangun sebuah pesantren bernama At-Taqwa dan menikah dengan Siti Rohmah binti Mughni.

Dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, pahlawan nasional Bekasi ini pernah membentuk Laskar Rakyat yang terdiri dari 200 pemuda pada 1945. Adapun mereka adalah para santri dan pemuda di sekitar Babelan, Tarumajaya, Cilincing, hingga Muara Gembong.

Tak sekadar bertempur, sebelumnya mereka dilatih dasar-dasar kemiliteran oleh TKR Bekasi dan Jatinegara. Selain itu, para anggota Laskar Rakyat ini juga dilatih secara mental dan rohani dengan cara berpuasa.

Pada 29 November 1945, pasukan Inggris melakukan agresi ke Bekasi. Noer Ali bersama pasukannya menghadang dan membuat mereka terpukul mundur. Tak berselang lama, pasukan Inggris kembali datang dengan lebih siap.

Baca juga : KH Noer Ali Singa Karawang-Bekasi yang Bertempur Melawan Pasukan Inggris

Saat itu, banyak pasukan KH Noer Ali yang berguguran. Peristiwa ini disebut dengan Pertempuran Sasak Kapuk karena terjadi di sekitar jembatan sasak kapuk, Pondok Ungu.

Pada 29 Januari 1992, KH Noer Ali yang mendapat julukan Singa Karawang-Bekasi wafat pada usia 78 tahun. Dia dimakamkan di Pondok Pesantren Attaqwa Puteri, Babelan, Kabupaten Bekasi.

Guna mengenang jasa-jasanya, pemerintah memberikannya gelar Pahlawan Nasional dan bintang Mahaputera Adipradana. Penganugerahan ini didasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 085/T/Tahun 2006.

Penyematan gelar tersebut dilakukan langsung oleh Presiden SBY kepada salah satu putranya di Istana Negara, Jakarta pada 9 November 2006.
(bim)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1885 seconds (0.1#10.140)