Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Disdik DKI Jakarta Bakal Satukan Data Bansos dan KJP
loading...
Disdik DKI berencana menyatukan dara bansos dengan KJP. Hal itu sesuai dengan Inpres Nomor 4 tahun 2022 tentang Percepatan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem. Foto: Ilustrasi/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) DKI Jakarta Nahdiana akan menyatukan data bantuan sosial ( bansos ) dengan Kartu Jakarta Pintar ( KJP ). Hal ini dilakukan atas arahan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai rapat di Balai Kota Jakarta.
"Tadi kita mengadakan rapim, salah satu bahasannya adalah tentang data bantuan sosial itu KJP. Jadi kita sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 tahun 2022 tentang Percepatan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem," kata Nahdiana kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Senin (28/11/2022).
Selain itu, Nahdiana menjelaskan, setelah 2019 data-data dari sumber manapun telah dirapihkan dengan baik.
"Ini kita merapihkan data, bahwa pasca 2019 dari Pusdatin Dinsos maka sumber data KJP ini berasal dari data DTKS yang dilakukan oleh Pusdatin Jamsos, lalu ada data dari sumber-sumber data lainnya, dan data-data khusus," imbuhnya.
Dengan digabungkannya dua data tersebut, Nahdiana berharap kedepannya DKI memiliki data bansos yang tidak hanya digunakan oleh KJP.
"Dan ini semua akan dilakukan perapihan, kita akan melakukan membentuk tim kecil, untuk melakukan pendanaan-pendanaan data. Sehingga nanti DKI punya data bansos yang tidak hanya digunakan oleh KJP. Tapi untuk bantuan-bantuan sosial lainnya menjadi satu data," pungkasnya.
"Tadi kita mengadakan rapim, salah satu bahasannya adalah tentang data bantuan sosial itu KJP. Jadi kita sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 tahun 2022 tentang Percepatan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem," kata Nahdiana kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Senin (28/11/2022).
Selain itu, Nahdiana menjelaskan, setelah 2019 data-data dari sumber manapun telah dirapihkan dengan baik.
"Ini kita merapihkan data, bahwa pasca 2019 dari Pusdatin Dinsos maka sumber data KJP ini berasal dari data DTKS yang dilakukan oleh Pusdatin Jamsos, lalu ada data dari sumber-sumber data lainnya, dan data-data khusus," imbuhnya.
Dengan digabungkannya dua data tersebut, Nahdiana berharap kedepannya DKI memiliki data bansos yang tidak hanya digunakan oleh KJP.
"Dan ini semua akan dilakukan perapihan, kita akan melakukan membentuk tim kecil, untuk melakukan pendanaan-pendanaan data. Sehingga nanti DKI punya data bansos yang tidak hanya digunakan oleh KJP. Tapi untuk bantuan-bantuan sosial lainnya menjadi satu data," pungkasnya.
(mhd)
Explore More