Siswi SMKN 3 Tangsel Ngaku Dibully Guru, Pihak Sekolah Minta Maaf

Rabu, 16 November 2022 - 01:29 WIB
loading...
Siswi SMKN 3 Tangsel Ngaku Dibully Guru, Pihak Sekolah Minta Maaf
Seorang siswi SMKN 3 Tangerang Selatan (Tangsel) berinisial AN, mengaku telah dibully verbal sejumlah guru hingga mengalami tekanan mental. Foto: MPI/Hambali
A A A
TANGERANG SELATAN - Seorang siswi SMKN 3 Tangerang Selatan ( Tangsel ) berinisial AN, mengaku telah di-bully verbal sejumlah guru hingga mengalami tekanan mental. Selang beberapa hari usai kejadian, siswi kelas 3 tersebut tak lagi masuk kelas hingga saat ini.

Karena tertekan secara psikologis, sang ayah berinisial S lantas berencana memindahkan AN ke sekolah lain. Hal itu dilakukan S untuk menghindari depresi berkepanjangan AN yang disebut tak mau lagi mendatangi sekolah.

"Ada kata-kata yang disebutkan antara lain bahwa siswa d**lek, enggak ada pikirannya, enggak ada adab, enggak ada malunya, terus juga ngomongin masalah privasi rumah tangga saya kepada anak. Sejak itu, anak saya hingga hari ini sudah tidak mau bersekolah di sekolah tersebut," kata S kepada wartawan di Tangsel, Selasa 15 November 2022.

Kejadian itu telah diadukan kepada Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) pada Senin 24 Oktober 2022. Orang tua AN menyebut jika ada tiga orang guru yang turut membully putrinya di salah satu ruang sekolah.

P2TP2A telah mendatangi sekolah dan mengonfirmasi soal aduan orang tua AN. Ketiga guru pun turut dimintai keterangan. Mediasi sempat dijalankan antara pihak sekolah dengan orang tua siswi. Namun, salah satu permintaan orang tua tak disanggupi pihak sekolah hingga kasus ini pun terancam masuk ranah hukum.

Dikonfirmasi terpisah, pihak SMKN 3 menganggap apa yang dilaporkan soal bullying verbal terhadap siswi AN terlalu berlebihan. Saat kejadian, oknum guru di ruangan hanya menegur serta mengingatkan agar AN tak mencontoh perilaku yang pernah disampaikan orang tuanya saat ada kunjungan home visit wali kelas.

"Dari guru memang ada perkataan yang katanya disampaikan apa namanya, nikah muda misalnya begitu kan. Dia mengambil contoh karena ketika home visit, si ibunya itu cerita bahwa kakak-kakaknya (AN) itu nikah muda. Kemudian si guru tersebut bilang, nah kamu itu jangan seperti itu nikah muda, kamu bisa membanggakan orang tua lebih dari kakak kamu. Nah mungkin dari anaknya itu hanya mengambil sepotongnya itu, bahwa nikah muda, seolah sekolah masuk ke ranah keluarga," kata Wakil Kepala Sekolah SMKN 3 Bidang Kesiswaan, Toni.

Pemanggilan oleh guru terhadap AN saat kejadian, dilatarbelakangi ketidakhadirannya di sekolah pada beberapa waktu. AN beralasan sakit. Namun, kata Toni, saat guru datang membesuk ke rumah tampak AN terlihat baik-baik saja.



"Kalau di keterangannya sakit, tetapi ketika kita jenguk, ketika kita home visit ke rumahnya memang baik-baik saja tidak ada masalah. Kita juga sering komunikasi dengan orang tuanya, kita coba sampaikan ke orang tuanya terkait perkembangan anak, permasalahan anak di sekolah. Tapi tidak ada respons dari orang tua," paparnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2903 seconds (0.1#10.140)