Tertutup Proyek Trotoar, SDN Pondok Cina 1 Direlokasi dan Berganti Jadi Masjid Raya Depok

DEPOK - Proyek revitalisasi trotoar di Jalan Margonda Raya, Depok menutup akses siswa SDN Pondok Cina 1. Pembangunan trotoar yang lebih tinggi dari gerbang masuk sekolah itu menimbulkan protes kemudian viral di media sosial. Rencananya, SDN Pondok Cina 1 bakal direlokasi dan berganti menjadi Masjid Raya Kota Depok.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Depok Citra Indah Yulianty angkat suara terkait proyek revitalisasi trotoar yang dianggap menghalangi akses masuk SDN Pondok Cina 1.

“Saya minta maaf proyek revitalisasi trotoar memicu kegaduhan di masyarakat. Pemkot Depok berencana mengalihfungsikan gedung SDN Pondok Cina 1 menjadi Masjid Raya Kota Depok,” ujarnya, Kamis (10/11/2022).
Baca juga: Viral Akses Masuk SDN Pondok Cina 1 Tertutup Proyek Trotoar, Ini Sebabnya

Kegiatan belajar mengajar di sekolah itu sudah beberapa hari dialihkan menjadi daring untuk sementara waktu. Kemudian, mereka akan dilebur ke sekolah lain.


Tuasikal, orang tua salah satu siswa mengaku tidak menolak rencana pembangunan masjid. Hanya saja, dia meminta agar anak-anak mendapat tempat belajar yang layak.

“Jadi dibangun dulu sekolahnya, baru sekolahnya dipindahkan. Jangan ini belum selesai lalu kemudian ditampung di sekolah lain,” ujarnya.

Siswa SDN Pondok Cina 1 dipindahkan ke dua sekolah berbeda. Di sekolah tersebut ada 12 rombongan belajar (rombel) dan akan dipindahkan ke sekolah yang hanya memiliki 6 rombel.

“Artinya, itu tidak memenuhi tapi dipaksakan dan ada yang masuk pagi dan siang. Di Permendikbud Nomor 36 disebutkan bahwa sekolah tidak boleh ada dobel shift, harus pagi semua. Karena kalau siang anak-anak sudah tidak ada semangat belajar,” kata Tuasikal.

Siswa yang ada di sekolah tersebut dipindah ke SDN Pondok Cina 5 dan SDN Pondok Cina 3. Untuk kelas 1, 2, dan 6 ditampung di SDN Pondok Cina 5. Sedangkan kelas 3, 4, dan 5 ditampung di SDN Pondok Cina 3. “Padahal, awalnya informasi dari Dinas Pendidikan para siswa akan ditampung di satu sekolah,” ucapnya.