Hadapi Cuaca Ekstrem, Pj Gubernur DKI: Kita Harus Siap Potensi Bencana
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berharap jajarannya siap menghadapi bencana alam terkait cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi pada November 2022 hingga Februari 2023. Hal itu dikatakan Heru saat ApelKesiapsiagaan Nasional Bencana Hidrometeorologi di Buperta Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (9/11/2022).
"Pada periode tersebut, kita harus siap dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang dapat berupa banjir, tanah longsor, dan angin kencang di Jakarta dan sekitarnya. Kegiatan apel hari ini akan dilanjutkan dengan simulasi penangggulangan bencana banjir," ucap Heru saat membacakan laporan di Cibubur.
Sekadar diketahui, Apel Kesiapsiagaan Nasional Bencana Hidrometeorologi di Buperta Cibubur, Jakarta Timur, diikuti 2.500 orang yang hadir dalam mengikuti apel ini secara hybrid (luring dan daring). Ribuan peserta itu terdiri dari unsur 10 kementerian/lembaga, TNI/Polri, Pemda, 3 BPBD Provinsi, BUMN, BUMD DKI, 15 Kelurahan, 5 Universitas, serta 128 Lembaga penggiat kebencanaan.
Pada apel tersebut turut juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Muhadjir Effendy beserta jajaran, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, Kepala Pelaksana BPBD DKI Isnawa Adji, serta jajaran Pemprov DKI.
Selain itu, ditampilkan pula sarana dan prasarana penanggulangan bencana dari seluruh unsur yang terlibat. Sebanyak 132 mobil penanganan bencana, 24 sepeda motor, 103 perahu, dan 24 tenda dari berbagai lembaga. BNPB menampilkan peralatan seperti perahu amfibi, perahu karet, helikopter, kendaraan penanganan bencana. Kemensos menampilkan peralatan yakni tenda, peralatan komunikasi, serta kendaraan penanganan bencana.
TNI mengerahkan kendaraan operasional serta peralatan penanganan bencana yang dimiliki. Polri menggelar peralatan penanggulangan bencana berupa mobil SAR, mobil DVI, dan K9. Ditampilkan pula peralatan dari berbagai lembaga seperti Kemenkes, Kemendikbudristek, Basarnas, hingga BMKG yang menampilkan mobil pemantau cuaca.
"Pada periode tersebut, kita harus siap dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang dapat berupa banjir, tanah longsor, dan angin kencang di Jakarta dan sekitarnya. Kegiatan apel hari ini akan dilanjutkan dengan simulasi penangggulangan bencana banjir," ucap Heru saat membacakan laporan di Cibubur.
Sekadar diketahui, Apel Kesiapsiagaan Nasional Bencana Hidrometeorologi di Buperta Cibubur, Jakarta Timur, diikuti 2.500 orang yang hadir dalam mengikuti apel ini secara hybrid (luring dan daring). Ribuan peserta itu terdiri dari unsur 10 kementerian/lembaga, TNI/Polri, Pemda, 3 BPBD Provinsi, BUMN, BUMD DKI, 15 Kelurahan, 5 Universitas, serta 128 Lembaga penggiat kebencanaan.
Pada apel tersebut turut juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Muhadjir Effendy beserta jajaran, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, Kepala Pelaksana BPBD DKI Isnawa Adji, serta jajaran Pemprov DKI.
Selain itu, ditampilkan pula sarana dan prasarana penanggulangan bencana dari seluruh unsur yang terlibat. Sebanyak 132 mobil penanganan bencana, 24 sepeda motor, 103 perahu, dan 24 tenda dari berbagai lembaga. BNPB menampilkan peralatan seperti perahu amfibi, perahu karet, helikopter, kendaraan penanganan bencana. Kemensos menampilkan peralatan yakni tenda, peralatan komunikasi, serta kendaraan penanganan bencana.
TNI mengerahkan kendaraan operasional serta peralatan penanganan bencana yang dimiliki. Polri menggelar peralatan penanggulangan bencana berupa mobil SAR, mobil DVI, dan K9. Ditampilkan pula peralatan dari berbagai lembaga seperti Kemenkes, Kemendikbudristek, Basarnas, hingga BMKG yang menampilkan mobil pemantau cuaca.
(mhd)