Stimulasi Pelaku Industri Kreatif agar Bertahan di Masa Pandemi

Kamis, 02 Juli 2020 - 20:22 WIB
loading...
Stimulasi Pelaku Industri Kreatif agar Bertahan di Masa Pandemi
Foto: Ilustrasi/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 berdampak pada kelangsungan seluruh industri. Kementerian Perindustrian menyebutkan sekitar 60% industri mengalami dampak berat, sementara 40% lainnya mengalami dampak moderat.

Dampak yang beragam juga turut dirasakan industri kreatif dan gaya hidup yang terdiri dari sejumlah subsektor seperti film, hiburan, kuliner, dan lainnya.

Di tengah situasi menantang bagi para pelaku industri ini, PT Likuid Jaya Inovasi (Likuid Projects) sebagai perusahaan teknologi finansial penyelenggara inovasi keuangan digital pembiayaan proyek (project financing) yang fokus mendukung industri kreatif dan gaya hidup berusaha mengkaji lebih dalam bagaimana dampak pandemi terhadap sektor industri ini. Kemudian, bagaimana Likuid Projects berperan sebagai stimulus yang mampu mendorong produktivitas industri. (Baca juga: Gara-gara Umur di PPDB, Yatim Piatu Berprestasi Ini Terancam Gagal Masuk Sekolah Negeri)

CEO Likuid Projects Kenneth Tali mengungkapkan, pihaknya menakar dampak pandemi pada industri kreatif melalui tiga hal, pertama dari stage krisis, yaitu tahapan pergerakan pandemi di masyarakat. Di masa-masa awal pandemi masuk di Indonesia sekitar Maret 2020, industri rata-rata mengalami shock sebagai imbas dari menurun drastisnya daya beli masyarakat.

Menurut Kenneth, kini industri sudah di tahap survival mode. Kemampuan sebuah bisnis bertahan akan ditentukan dari fondasi bisnis yang dimiliki selama ini dan pengambilan keputusan manajemen untuk langkah ke depan.

Kedua, dari skala usahanya, pelaku industri kreatif datang dari skala usaha yang beragam, mulai dari UMKM hingga ke perusahaan rintisan (startup) hingga perusahaan skala menengah. Perbedaan skala ini membuat akses permodalan juga tidak bisa dimiliki semua kalangan, terlebih bagi bisnis yang belum memiliki aset yang cukup sebagai jaminan pembiayaan.

Terakhir adalah subsektor industri. Kenneth mengakui tidak semua subsektor mengalami dampak yang sama, sebagian mengalami penurunan pendapatan dan sebagian lainnya justru mengalami dampak positif atau kenaikan pendapatan. Industri yang diuntungkan tersebut misalnya aplikasi permainan, teknologi, dan produk kesehatan.

Berangkat dari hal tersebut, Likuid Projects meyakini layanan project financing dapat menjadi akses pembiayaan alternatif bagi para pelaku industri kreatif di tengah pandemi, khususnya perusahaan rintisan (startup) hingga skala menengah yang nilai valuasinya masih minim untuk mendapat pendanaan dari institusi pembiayaan.

Menariknya, Kenneth menuturkan, selama pandemi tiga bulan lalu, Likuid Projects mengalami lonjakan permintaan pembiayaan dari para creativepreneur atau calon project owners hingga 300%. (Baca juga: DPRD DKI Minta SIKM Diperketat, Jangan Dihapus)

“Ini menandakan industri kreatif sebetulnya memiliki banyak sekali peluang usaha dan potensi untuk survive. Karenanya, Likuid Projects menjadi ruang strategis agar semakin banyak akses kolaborasi yang terbuka dan nantinya menjadi stimulus agar inovasi dan kreativitas bisa tetap berkembang. Tentunya, dukungan dari publik sebagai pendana menjadi sangat besar perannya,” ujar Kenneth melalui siaran tertulisnya, Kamis (2/7/2020).

Sebagai salah satu pionir layanan project financing, Likuid Projects selalu menghadirkan layanan yang aman baik untuk pemilik proyek dan kolaborator. Likuid Projects saat ini menyasar enam subsektor industri sebagai pengguna layanannya, yaitu kuliner, entertainment, e-sports, kecantikan, kesehatan, dan start-up.

“Dari sisi bisnis, Likuid Projects sangat terbuka untuk proyek-proyek terbaru dari berbagai industri kreatif. Kami juga berharap semakin beragamnya proyek-proyek yang dapat didanai turut mendorong minat masyarakat khususnya generasi muda yang selama ini menjadi konsumen atau fans dari produk-produk industri kreatif untuk mulai berkolaborasi langsung dengan skema pembiayaan project financing,” kata Kenneth.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0557 seconds (0.1#10.140)