Curhat Nelayan Kepulauan Seribu soal Harga BBM Naik

Kamis, 08 September 2022 - 02:34 WIB
loading...
Curhat Nelayan Kepulauan Seribu soal Harga BBM Naik
Keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan Solar dikeluhkan nelayan Kepulauan Seribu. Foto: MPI/Yohannes Tobing
A A A
JAKARTA - Keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak ( BBM ) bersubsidi jenis Pertalite dan Solar dikeluhkan nelayan Kepulauan Seribu. Salah seorang nelayan Kepulauan Seribu, Amsar (55) mengaku hanya bisa pasrah.

Apalagi harga BBM jenis Solar yang biasa dirinya gunakan untuk melaut berbeda jauh dari harga di darat. "Merasakan (berat) sih, tapi ngikutin aja sudah saya mah. Ya harga segitu ya segitu. Kalau dulu Rp8.000 sekarang jadi Rp10.000. Kalau kita enggak beli, usaha nelayan enggak jalan," kata Amsar saat dikonfirmasi, Rabu (7/9/2022).

Dirinya biasa membeli lima liter BBM setiap melaut. Hal ini biasanya digunakan untuk tiga hari melaut. Namun, pendapatan melaut pun kadang menurun dan tidak mendapat keuntungan.





"Kadang kalau saya beli 5 liter itu satu hari. Jadi mendapat tiga hari terus beli lagi. Tapi kalau penangkapan tergantung rezeki. Kalau bagus dapat duitnya Rp200.000. Kadang kosong, paling rokok aja enggak kebeli," kata warga asal Pulau Untung Jawa ini.

Maka itu, kenaikan harga BBM itu cukup memberatkan dirinya dan nelayan lainnya, apalagi pendapatan ikan yang tidak sesuai dengan pengeluaran. "Berat sih berat. Tapi biasakan saja lah. Nelayan mah ikutin aja aturan mainnya. Harga lumayan sih, berat juga ya ngikut aja, kita mah nelayan enggak bisa apa-apa. Orang kecil susah," pungkasnya.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1796 seconds (0.1#10.140)