Anggota Brimob Eksekusi Tokoh Pemberontak dengan Pisau Komando karena Kebal Ditembak

Minggu, 31 Juli 2022 - 17:48 WIB
loading...
Anggota Brimob Eksekusi Tokoh Pemberontak dengan Pisau Komando karena Kebal Ditembak
Prajurit Resimen Pelopor Brimob. Foto: Buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan, penulis Anton Agus Setyawan dan Andi M Darlis, Januari 2013
A A A
JAKARTA - Anggota Resimen Pelopor Brimob Agen Ngatmanu mengeksekusi tokoh pemberontak DI/TII dengan pisau komando lantaran Haji Maun kebal ditembak. Usai membunuh pemberontak pada tahun 1961, anggota Brimob itu hilang di hutan Aceh.

Ajaibnya, anggota Brimob Agen Ngatmanu ditemukan hidup di Kebun Raya Bogor (KRB) masih dengan seragam tempur lengkap membawa senjata dan granat nanas.
Baca juga: Kisah Jenderal TNI yang Peduli Kesejahteraan Anggota Brimob

Ditulis dalam buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan, penulis Anton Agus Setyawan dan Andi M Darlis, Januari 2013, awalnya tokoh DI/TII terkemuka Haji Maun ditangkap kemudian akan dibunuh karena berusaha melepas kunci dan melemparkan granat nanas.

Eksekutor Brigadir Soeripno diperintahkan menembak kepala Haji Maun. Anehnya, dia tidak mati. Kemudian, eksekusi dilakukan Agen Ngatmanu dengan menggunakan pisau komando.

Pada beberapa kali penyergapan komandan pemberontak DI/TII, termasuk Haji Maun, pasukan Pelopor Brimob selalu membawa pistol dan granat. Anggota juga mengeluarkan tembakan pistol, namun akhirnya Haji Maun dilumpuhkan dengan tusukan pisau komando.

Setelah eksekusi Haji Maun terjadilah badai halilintar dan hujan deras. Keesokan paginya, Ngatmanu hilang tanpa diketahui rimbanya. Teman-teman satu timnya menduga prajurit Pelopor itu raib lantaran mengalami disorientasi psikologis pasca mengeksekusi Haji Maun.

Setelah ditemukan di Kebun Raya Bogor (KRB), Ngatmanu kemudian dilucuti dan dirawat di Rumah Sakit Polri. Setelah berdinas di Pelopor, Ngatmanu pensiun dengan pangkat Inspektur Satu (Iptu) di sebuah polres di Jawa Timur.
Baca juga: Kisah Pasukan Brimob Jadi Tameng Hidup Jenderal TNI M Jusuf dari Berondongan Pemberontak

Masih dituturkan dalam buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan, syarat utama proses penangkapan dan melumpuhkan pemberontak DI/TII dalam Gerakan Operasi Militer (GOM) VI adalah tidak menggunakan senjata api. Padahal, pasukan Pelopor dikenal sebagai penembak jitu.

Jadi, tidak ada pilihan selain memakai pisau komando. Ini berarti anggota Brimob harus menggunakan keterampilan bertarung jarak dekat. Sesuatu yang jarang dilakukan apalagi musuh dalam kondisi membawa senjata dan bahan peledak.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1786 seconds (0.1#10.140)