Dikhususkan untuk Pesepeda, Car Free Day Sudah Kehilangan Ruh
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) yang digelar Pemprov DKI Jakarta di Jalan Sudirman-MH Thamrin sudah kehilangan roh. CFD yang rutin digelar hari Minggu itu selalu dinikmati masyarakat untuk berolahraga santai bersama teman dan keluarga. Selain bersepeda, banyak juga yang memanfaatkan program tersebut untuk jogging dan berlari.
Minggu (21/6/2020), Pemprov DKI Jakarta kembali membuka kegiatan CFD setelah hampir tiga bulan ditiadakan karena pandemi korona. Sayangnya, kegiatan tersebut mendapat sorotan dari berbagai pihak karena melanggar protokol kesehatan. Banyak warga yang datang tidak menggunakan masker dan tidak menjaga jarak. Bahkan kegiatan yang dihadiri lebih dari 40.000 orang tersebut banyak diikuti anak kecil dan ibu hamil.
Berdasarkan hasil evaluasi, Pemprov DKI Jakarta akhirnya menghentikan kegiatan tersebut mulai Minggu (28/6/2020) besok. Sebagai penggantinya, Pemprov DKI Jakarta memindahkan CFD ke 32 lokasi di lima wilayah kota administrasi. Tujuannya untuk memecah kerumunan warga sehingga penularan pandemi bisa diminimalisasi. (Baca: Car Free Day 28 Juni Ditiadakan)
Yang disesalkan, CFD di 32 lokasi tersebut hanya diperuntukkan untuk pesepeda. Sementara mereka yang hanya jogging dan berlari tidak diperbolehkan. Begitu juga dengan pedagang, mereka dilarang berjualan.
“Pengalihan kawasan HBKB di 32 kawasan itu diperuntukkan bagi aktivitas olahraga seperti bersepeda. Kawasan tersebut dibuka mulai pukul 06.00 - 09.00 WIB pagi dan ditutup sementara untuk kendaraan bermotor,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo di Jakarta kemarin.
Menurut dia, Pemprov DKI Jakarta akan mengerahkan petugas pengawas dari Dishub dan Satpol PP saat pelaksanaan kegiatan CFD di 32 lokasi tersebut. Masyarakat diimbau agar terus disiplin menerapkan protokol kesehatan. “Masyarakat juga perlu partisipatif untuk tetap menjaga dan menjalankan protokol kesehatan. Jaga jarak, pakai masker, dan sering mencuci tangan dengan sabun,” ungkapnya.
DPRD DKI Jakarta mengapresiasi keputusan Pemprov DKI Jakarta yang menyiapkan 32 jalur khusus pesepeda di lima wilayah kota sebagai pengganti CFD di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat. Hal itu bisa mencegah terjadi kerumunan. Meski demikian, seharusnya CFD tidak hanya dikhususkan bagi pesepeda, tapi juga bagi mereka yang akan lari dan jogging.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik mengatakan, penyediaan jalur sepeda yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta sudah tepat. Menurutnya, pesepeda bisa lebih menjalankan physical distancing atau jaga jarak selama beraktivitas. (Baca juga: 32 Jalur Alternatif CFD hanya untuk Pesepeda)
Politisi Partai Gerindra itu pun meminta kepada masyarakat Jakarta untuk melaksanakan kegiatan olahraga di lingkungan masing-masing sekitar permukimannya. “Masyarakat yang ingin berolahraga lebih baik dilakukan di rumah masing-masing,” kata Taufik.
Dia menjelaskan, keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meniadakan kembali CFD di kawasan Jalan Sudirman-Thamrin tentunya berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan CFD pada akhir pekan lalu. Di mana pengunjung membeludak dan terjadi banyak pelanggaran protokol kesehatan Covid-19. “Jadi, jangan sampai kasus yang sudah landai kembali melonjak,” pungkasnya. (Baca juga: PKS Tolak Rencana Pemerintah Cabut Subsidi Gas Melon)
Minggu (21/6/2020), Pemprov DKI Jakarta kembali membuka kegiatan CFD setelah hampir tiga bulan ditiadakan karena pandemi korona. Sayangnya, kegiatan tersebut mendapat sorotan dari berbagai pihak karena melanggar protokol kesehatan. Banyak warga yang datang tidak menggunakan masker dan tidak menjaga jarak. Bahkan kegiatan yang dihadiri lebih dari 40.000 orang tersebut banyak diikuti anak kecil dan ibu hamil.
Berdasarkan hasil evaluasi, Pemprov DKI Jakarta akhirnya menghentikan kegiatan tersebut mulai Minggu (28/6/2020) besok. Sebagai penggantinya, Pemprov DKI Jakarta memindahkan CFD ke 32 lokasi di lima wilayah kota administrasi. Tujuannya untuk memecah kerumunan warga sehingga penularan pandemi bisa diminimalisasi. (Baca: Car Free Day 28 Juni Ditiadakan)
Yang disesalkan, CFD di 32 lokasi tersebut hanya diperuntukkan untuk pesepeda. Sementara mereka yang hanya jogging dan berlari tidak diperbolehkan. Begitu juga dengan pedagang, mereka dilarang berjualan.
“Pengalihan kawasan HBKB di 32 kawasan itu diperuntukkan bagi aktivitas olahraga seperti bersepeda. Kawasan tersebut dibuka mulai pukul 06.00 - 09.00 WIB pagi dan ditutup sementara untuk kendaraan bermotor,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo di Jakarta kemarin.
Menurut dia, Pemprov DKI Jakarta akan mengerahkan petugas pengawas dari Dishub dan Satpol PP saat pelaksanaan kegiatan CFD di 32 lokasi tersebut. Masyarakat diimbau agar terus disiplin menerapkan protokol kesehatan. “Masyarakat juga perlu partisipatif untuk tetap menjaga dan menjalankan protokol kesehatan. Jaga jarak, pakai masker, dan sering mencuci tangan dengan sabun,” ungkapnya.
DPRD DKI Jakarta mengapresiasi keputusan Pemprov DKI Jakarta yang menyiapkan 32 jalur khusus pesepeda di lima wilayah kota sebagai pengganti CFD di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat. Hal itu bisa mencegah terjadi kerumunan. Meski demikian, seharusnya CFD tidak hanya dikhususkan bagi pesepeda, tapi juga bagi mereka yang akan lari dan jogging.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik mengatakan, penyediaan jalur sepeda yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta sudah tepat. Menurutnya, pesepeda bisa lebih menjalankan physical distancing atau jaga jarak selama beraktivitas. (Baca juga: 32 Jalur Alternatif CFD hanya untuk Pesepeda)
Politisi Partai Gerindra itu pun meminta kepada masyarakat Jakarta untuk melaksanakan kegiatan olahraga di lingkungan masing-masing sekitar permukimannya. “Masyarakat yang ingin berolahraga lebih baik dilakukan di rumah masing-masing,” kata Taufik.
Dia menjelaskan, keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meniadakan kembali CFD di kawasan Jalan Sudirman-Thamrin tentunya berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan CFD pada akhir pekan lalu. Di mana pengunjung membeludak dan terjadi banyak pelanggaran protokol kesehatan Covid-19. “Jadi, jangan sampai kasus yang sudah landai kembali melonjak,” pungkasnya. (Baca juga: PKS Tolak Rencana Pemerintah Cabut Subsidi Gas Melon)