Naik 428, Kasus Aktif Covid-19 di Jakarta Capai 9.434 Orang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat kasus aktif Covid-19 di Jakarta pada Rabu, 29 Juni 2022 kemarin naik sebanyak 428. Hal itu membuat kasus aktif Covid-19 di Jakarta mencapai 9.434 kasus.
"Jumlah kasus aktif kini sebanyak 9.434 orang yang masih dirawat/isolasi," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes DKI Jakarta, Dwi Oktavia dalam keterangannya dikutip,Kamis (30/6/2022).
Dwi mengatakan, berdasarkan data Dinkes telah melakukan tes PCR sebanyak 12.981 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 11.842 orang dites PCR kemarin untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 1.134 positif dan 10.708 negatif.
Selain itu, dilakukan pula tes antigen sebanyak 13.408 orang dites, dengan hasil 436 positif dan 12.972 negatif. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
"Dari jumlah kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 1.243.738 dengan tingkat kesembuhan 98%, dan total 15.314 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,2%. Sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,6%," ujarnya.
Dwi menyampaikan, target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen), artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.
"Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 65.315 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 1.038.354 per sejuta penduduk," paparnya.
Dwi melanjutkan, positivity rate di Jakarta masih di bawah standar organisasi kesehatan dunia (WHO) meski ada kenaikan kasus."Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 11,7%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 11,5%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%," ucapnya.
"Jumlah kasus aktif kini sebanyak 9.434 orang yang masih dirawat/isolasi," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes DKI Jakarta, Dwi Oktavia dalam keterangannya dikutip,Kamis (30/6/2022).
Dwi mengatakan, berdasarkan data Dinkes telah melakukan tes PCR sebanyak 12.981 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 11.842 orang dites PCR kemarin untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 1.134 positif dan 10.708 negatif.
Selain itu, dilakukan pula tes antigen sebanyak 13.408 orang dites, dengan hasil 436 positif dan 12.972 negatif. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
"Dari jumlah kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 1.243.738 dengan tingkat kesembuhan 98%, dan total 15.314 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,2%. Sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,6%," ujarnya.
Dwi menyampaikan, target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen), artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.
"Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 65.315 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 1.038.354 per sejuta penduduk," paparnya.
Dwi melanjutkan, positivity rate di Jakarta masih di bawah standar organisasi kesehatan dunia (WHO) meski ada kenaikan kasus."Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 11,7%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 11,5%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%," ucapnya.
(hab)