Kapolda Metro Jaya: Peran Media Massa Penting Wujudkan Polri yang Adil, Humanis dan Beradab

Sabtu, 25 Juni 2022 - 22:04 WIB
loading...
Kapolda Metro Jaya: Peran Media Massa Penting Wujudkan Polri yang Adil, Humanis dan Beradab
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengajak media massa terus menjadi pilar penting penegak penyampaian kebenaran dan fakta-fakta di tengah derasnya hoaks. Foto: SINDOnews/Dok
A A A
JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengajak media massa terus menjadi pilar penting penegak penyampaian kebenaran dan fakta-fakta di tengah derasnya informasi bohong (hoaks) di media sosial. Media massa diperlukan sebagai pilar penegak aspirasi-aspirasi yang ada di masyarakat.

"Awak media mempunyai peran penting untuk pengawasan bagi instansi kepolisian dalam mewujudkan polri yang adil, humanis dan beradab," ujar Kapolda Metro Jaya saat membuka kegiatan Family Gathering Wartawan Hukum dan Kriminal ILUNI IISIP Jakarta, dalam rangka memperingai HUT Bhayangkara, Sabtu (25/6/2022).



Kapolda dalam sambutannya yang dibacakan Kasubbid Sunluhkum Bidkum Polda Metro Jaya Adri Desas Furyanto, menjelaskan, saat ini perkembangan teknologi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Adanya perkembangan teknologi mempermudah manusia dalam hal mengakses informasi - informasi apa saja yang sedang dicari, salah satunya adalah mencari pemberitaan-pemberitaan yang sedang up to date di masyarakat.

Kapolda Metro Jaya: Peran Media Massa Penting Wujudkan Polri yang Adil, Humanis dan Beradab

Kasubbid Sunluhkum Bidkum Polda Metro Jaya Adri Desas Furyanto.

Dahulu, kata Kapolda, hubungan media hanya melalui pemberitaan televisi, koran maupun media cetak yang diperjualbelikan di masyarakat. Dengan perkembangan teknologi, peran hubungan media saat ini yang paling dekat dengan masyarakat
adalah melalui media sosial.

Media sosial menjadi salah satu pilihan masyarakat dalam mencari peristiwa - peristiwa atau berita - berita yang hangat dibicarakan atau dalam bahas sekarang trending topik atau memviralkan. Salah satu contohnya adanya hastag #percumalaporpolisi yang beredar memberikan kesan buruk bagi instansi kepolisian.

"Berbagai berita dengan headline atau judul yang memancing emosi para pembaca berita menambah kesan buruk bagi instansi tersebut. Tidak sedikit juga media - media elektronik menerbitkan berita yang hanya sepotong- sepotong, sehingga menimbulkan multi
tafsir bagi para penerima informasi tersebut," katanya.

Oleh karena itu, Fadil menilai kepolisian perlu bersinergi dengan awak media untuk medukung pelaksanaan tugas kepolisian, khususnya dalam hal menyaring berita - berita hoas yang beredar dan meresahkan masayarakat.

"Pers makin diperlukan untuk turut membangun narasi kebudayaan baru, membangun narasi peradaban baru, memotret masyarakat yang bergerak semakin cepat, semakin efisien yang sekarang melahirkan era revolusi industri 4.0 (four point zero) yang
berbasis pada digitalisasi, kekuatan komputasi dan analitik data," tandasnya.

"Perlu diakui, tanpa media hasil ungkap perkara polisi tidak dapat diketahui oleh masyarakat. Maka di sinilah peran komunikasi yang apik memiliki peran yang sangat penting," tukasnya.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1522 seconds (0.1#10.140)