Kualitas Udara di Jakarta Menurun, Ini Penjelasan Anies Baswedan
loading...
A
A
A
Dari data Senin (20/6/2022) pukul 07.33 WIB, kualitas udara di Jakarta mengandung konsentrasi PM 2.5 lebih tinggi 27 kali dari nilai pedoman kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kualitas udara Jakarta dinyatakan tidak sehat selama empat hari terakhir sejak Jumat akhir pekan lalu. Polutan PM 2.5 DKI Jakarta sebesar 135µg/m³ dan PM10 sebesar 11.5µg/m³.
Selain DKI Jakarta, sejumlah wilayah yang memiliki kualitas udara tidak sehat yakni: Bekasi, Depok, Pasarkemis, dan Cileungsi, Jawa Barat serta Kota Surabaya, Jawa Timur.
Kemudian dari Data Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, per Senin (20/6) pukul 07.00 WIB menunjukkan konsentrasi PM 2.5 di masing-masing kota administrasi berbeda. Kualitas udara tidak sehat berdasarkan PM 2.5 di masing-masing kota administrasi yakni: Jakarta Utara (sedang), Jakarta Selatan (tidak sehat), Jakarta Barat (tidak sehat), Jakarta Timur (tidak sehat), Jakarta Pusat (tidak sehat). Masyarakat disarankan untuk melindungi diri dari polusi udara Jakarta dengan mengenakan masker saat di luar ruangan.
Kualitas udara Jakarta dinyatakan tidak sehat selama empat hari terakhir sejak Jumat akhir pekan lalu. Polutan PM 2.5 DKI Jakarta sebesar 135µg/m³ dan PM10 sebesar 11.5µg/m³.
Selain DKI Jakarta, sejumlah wilayah yang memiliki kualitas udara tidak sehat yakni: Bekasi, Depok, Pasarkemis, dan Cileungsi, Jawa Barat serta Kota Surabaya, Jawa Timur.
Kemudian dari Data Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, per Senin (20/6) pukul 07.00 WIB menunjukkan konsentrasi PM 2.5 di masing-masing kota administrasi berbeda. Kualitas udara tidak sehat berdasarkan PM 2.5 di masing-masing kota administrasi yakni: Jakarta Utara (sedang), Jakarta Selatan (tidak sehat), Jakarta Barat (tidak sehat), Jakarta Timur (tidak sehat), Jakarta Pusat (tidak sehat). Masyarakat disarankan untuk melindungi diri dari polusi udara Jakarta dengan mengenakan masker saat di luar ruangan.
(hab)