Profil Mpok Nori, Seniman Asal Betawi yang Namanya Diabadikan di Bambu Apus

Rabu, 22 Juni 2022 - 12:16 WIB
loading...
Profil Mpok Nori, Seniman Asal Betawi yang Namanya Diabadikan di Bambu Apus
Tokoh lenong Betawi Almarhumah Mpok Nori (kanan) tampil sebagai bintang tamu pada pementasan lenong Betawi di Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (15/6/2014). Foto: Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Senin 20 Juni 2022, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah meresmikan puluhan nama jalan baru di Ibu Kota Jakarta menggunakan nama-nama tokoh Betawi . Anies mengungkapkan, tokoh-tokoh yang namanya dijadikan nama jalan di Jakarta ini memiliki peran bagi Jakarta di masa lalu, bahkan di antaranya tercatat sebagai pahlawan nasional.

Salah satu nama tokoh Betawi yang diresmikan Anies Baswedan sebagai nama jalan adalah Mpok Nori. Kini, papan nama Jalan Mpok Nori sudah terpasang, menggantikan nama Jalan Raya Bambu Apus. Jalan tersebut berada di Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

Mpok Nori merupakan sosok seniman asli Betawi. Ia lahir dengan nama Nuri Sarinuri di Jakarta, 10 Agustus 1930. Di masa itu, Jakarta masih bernama Batavia.

Semasa hidupnya, Mpok Nori aktif menjadi aktris, comedian, dan seniman Betawi. Di umurnya yang ke-84 tahun, ia mengembuskan napas terakhir di tanah kelahirannya, Jakarta, pada 3 April 2015. Mpok Nori meninggal karena mengalami sesak napas akibat asma yang diidapnya sejak lama. Ia dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, sesuai permintaannya.

Mpok Nori kecil rupanya mempunyai cita-cita yang berbeda dari kariernya semasa hidup. Ia ingin menjadi perawat. Namun, hal ini tidak bisa ia wujudkan karena ditentang oleh orang tuanya. Kedua orang tuanya, Kenan (Baba Kenan) dan Mak Kemah, meminta Mpok Nori untuk tetap menghidupkan kebudayaan Betawi.

Kedua orang tua Mpok Nori memang aktif menggeluti bidang kebudayaan Betawi. Mereka merupakan pemain rebab dan gendang yang kemudian membentuk grup Topeng Betawi yang bernama Gang Makyong. Kecintaan kepada seni budaya Betawi diwariskan Kenan dan Mak Kemah kepada anak-anaknya. Salah satu anak mereka, H. Nasir, yang merupakan kakak Mpok Nori, telah lebih dulu memulainya dengan menjadi seniman topeng.



Di umur 16 tahun, tepatnya pada tahun 1946, Mpok Nori menikah dengan seorang pemuda bernama Ungkung. Ia merupakan pemain tanjidor, sejenis orkestra khas Betawi. Keduanya dikaruniai enam orang anak, namun tiga anaknya meninggal dunia. Engkar Kamila Sari, salah seorang putri Mpok Nori, mengikuti jejaknya sebagai seniman Betawi.

Karier Mpok Nori dalam dunia seni Betawi dimulai dengan menjadi aktris bersama sahabatnya, H Muhammad Bokir, dengan mementaskan lenong Betawi. Melalui serial Pepesan Kosong, bersama Malih dan Bolot, Mpok Nori mulai dikenal dan kariernya juga kian pesat. Dari sanalah ia kemudian tampil di berbagai film lain, seperti Get Married, Jeritan Danau Terlarang, dan Sule Detektif Tokek.

Tidak hanya di bidang akting, Mpok Nori juga memiliki kepiawaian di bidang kesenian lainnya, yaitu menyanyi dan bermain silat. Ia bahkan pernah melakukan rekaman dan merilis kaset berjudul ‘Sampah’. Berkat keahliannya ini, Mpok Nori pernah menjadi dosen kehormatan jurusan tari di LPKJ yang sekarang telah berubah menjadi Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Untuk melestarikan seni budaya Betawi, Mpok Nori mendirikan grup lenong Sinar Noray dan sebuah sanggar pendidikan seni Si Noray, yang kini diteruskan oleh anaknya.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1472 seconds (0.1#10.140)