Gandeng ACT, Pemkot Jaktim Luncurkan Gerakan Generasi Bebas Stunting

Kamis, 16 Juni 2022 - 02:01 WIB
loading...
Gandeng ACT, Pemkot Jaktim Luncurkan Gerakan Generasi Bebas Stunting
Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar bersama ACT luncurkan generasi bebas stunting. Foto: Istimewa
A A A
JAKARTA - Berdasar Data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021, angka stunting di Indonesia mencapai 24,4 persen atau sekitar 5,33 juta balita. Angka ini masih berada di atas standar yang ditetapkan oleh WHO yaitu 20 persen.

Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khajar menjelaskan, melalui Humanity Medical Services (HMS), ACT berkomitmen bersama pemerintah, dalam hal ini Pemerintah Kota Jakarta Timur, untuk menangani stunting di Indonesia. Sebab, Ibnu menyebut stunting memberikan dampak panjang terhadap kualitas SDM di masa yang akan datang.

“Jika kualitas SDM buruk akibat stunting, masa depan Indonesia menjadi taruhan. Cita-cita mewujudkan Indonesia Emas di 100 tahun kemerdekaan dan menjadi bangsa yang maju bisa terhambat,” jelas Ibnu dalam keterangannya, Rabu 15 Juni 2022.

Selanjutnya dengan Gerakan Generasi Merdeka Stunting, ACT mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergotong royong mengatasi masalah stunting di Indonesia. Dengan adanya gerakan ini, diharapkan semua elemen masyarakat sadar dan turut berkontribusi mewujudkan Indonesia bebas stunting.

Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar mengatakan, membebaskan suatu daerah dari stunting adalah tantangan besar. Meski sulit, Anwar menyebut hal tersebut tetap dapat dilakukan. Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur telah melakukan upaya pencegahan meluasnya stunting selama bertahun-tahun lewat berbagai program.

"Warga Jakarta Timur ada sekitar 3,2 juta orang. Bayi dan anak-anak usia sekolah itu paling banyak di Jakarta Timur dibanding wilayah Jakarta lainnya. Melalui Gerakan Generasi Merdeka Stunting dari ACT yang akan diselenggarakan di Indonesia, Jakarta Timur menjadi kota pertama dilaksanakannya program ini. Kami berharap, program dari ACT ini akan sejalan dengan program pemerintah yang sudah ada untuk berkomitmen menurunkan angka stunting di Indonesia," terang Anwar.

Lebih lanjut, Anwar menjelaskan, ada 19 daerah di Jakarta Timur yang menjadi pusat penanganan stunting. Anwar menyebut, program Gerakan Generasi Merdeka Stunting di Jakarta Timur akan difokuskan pada wilayah-wilayah tersebut.

"Semoga kolaborasi ini bisa terus berkesinambungan untuk masa yang akan datang. Program ini juga akan terus dipantau dan dievaluasi setiap bulan. Kami juga akan bekerja sama dengan Suku Dinas Kesehatan terkait untuk melihat capaian program ini. Program ini akan terus kami teken akan kita bisa sepenuhnya terbebas dari stunting," tegas Anwar.

Menurut Direktur HMS-ACT Dokter Arini Retno Palupi, stunting merupakan salah satu masalah pada anak akibat kekurangan gizi dalam tubuhnya. Akibatnya, ukuran tubuh anak kerdil atau pendek dari pada anak seusianya. Kekurangan gizi diakibatkan anak tidak mendapatkan asupan gizi yang seimbang baik saat di dalam kandungan maupun di awal kehidupannya.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2278 seconds (0.1#10.140)