Warga Pekayon Pasang Spanduk Tolak Khilafatul Muslimin di Bekasi

Selasa, 14 Juni 2022 - 21:07 WIB
loading...
Warga Pekayon Pasang Spanduk Tolak Khilafatul Muslimin di Bekasi
Karang Taruna RW 03 Pekayon Jaya, Kota Bekasi memasang spanduk penolakan kegiatan Khilafatul Muslimin di wilayahnya. Foto: MPI/Jonathan Simanjuntak
A A A
BEKASI - Karang Taruna RW 03 Pekayon Jaya, Kota Bekasi memasang spanduk penolakan kegiatan Khilafatul Muslimin di wilayahnya. Spanduk ini dipasang menyusul ditangkapnya Khalifah Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja di Lampung beberapa waktu lalu.

"Ketika pimpinan mereka yang di Lampung ditangkap baru kami juga akhirnya merespons lebih cepat dan berani. Saya berharap pemerintah bertindak cepat untuk merespons aktivitas mereka, jangan sampai lebih dulu warga," ujar Ketua Karang Taruna RW 03 Pekayon Jaya Faisal Hafiz, Selasa (14/6/2022).
Baca juga: 30 Sekolah Terafiliasi dengan Khilafatul Muslimin

Aktivitas yang dimaksud yakni adanya Pondok Pesantren yang kerap kali membawa anak-anak santri dari luar daerah. Pesantren tersebut kerap tidak melaporkan adanya warga baru yang masuk.

"Contohnya begini, mereka ada santri yang datang dari seluruh Indonesia. Misalnya dari NTB, datang di usia yang sangat belia 4 sampai 5 tahun. Mereka gembleng di sini, nggak kuat mereka kabur, kaburnya kan ke kita nih yang dekat sebagai lingkungan," ungkapnya.

"Lalu, kita tanya kenapa mereka kabur, saya nggak kuat, memang asalnya dari mana, dari NTB, saya nggak tahu orang tua saya di mana. Nah, kita berpikir apakah anak ini memang ditemukan di jalan, mereka ambil dari orang tuanya atau dengan izin atau tidak kita tidak pernah tahu," sambungnya.

Menurut dia, tindakan warga menolak kegiatan Khilafatul Muslimin juga demi melindungi lingkungan sekitar dan anak-anak lainnya. Pasalnya, banyak narasi terkait Khilafatul Muslimin yang dianggap menyebarkan ideologi tidak sepaham dengan Pancasila.
Baca juga: Wamenag: Khilafatul Muslimin Tidak Terdaftar di Kemenag

Amir Khilafatul Muslimin Bekasi Raya Abu Salma menilai pemasangan spanduk tersebut provokatif. Meski begitu, dia tetap meminta warga sekitar tidak terprovokasi.

"Khawatir terjadi hal yang tidak kita inginkan. Jadi, kita serahkan saja kepada aparat yang punya wewenang. Kalau memang mau dicopot silakan, nggak dicopot juga kami tidak merasa terganggu," ujar Abu Salma.

Terkait tudingan kurangnya komunikasi terhadap warga, Abu menyampaikan permohonan maafnya kepada warga. Namun, pihaknya tetap siap untuk ditegur.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1284 seconds (0.1#10.140)