Pengamat: Negara belum serius tangani masalah sosial

Rabu, 18 September 2013 - 09:04 WIB
Pengamat: Negara belum serius tangani masalah sosial
Pengamat: Negara belum serius tangani masalah sosial
A A A
Sindonews.com - Pengamat sosial budaya UI Devie Rachmawati menilai kejadian ormas merusak instansi negara sebagai sinyalemen bahwa negara belum serius menangani permasalahan sosial.

Dikatakannya, di elit politik yang memegang peranan sentral di pemerintahan terpecah sehingga lebih mendahulukan kepentingan partai.

Padahal ada urusan rakyat yang harus ditangani dengan serius. Artinya, kata dia, para elit politik tidak fokus dalam mengurus negara.

"Dahulu bentuk kekerasan yang muncul adalah antara negara dengan masyarakat. Tapi dengan adanya pergeseran maka yang terjadi adalah kekerasan antara masyarakat dengan masyarakat," kata Devie, Rabu (18/9/2013).

Kurangnya perhatian negara pada masarakat menyebabkan masyarakat bergerak dengan caranya masing-masing. Ditambah lagi dengan mewabahnya tenaga produktif yang tak terserap dalam industri. Yang kemudian tenaga produktif ini mengambil cara instan yaitu dengan melakoni ekonomi bawah tanah.

"Ya seperti membentuk ormas untuk mendapatkan uang dengan cara mudah dan hasilnya menggiurkan. Kondisi ini yang tidak diantisipasi oleh negara sehingga mereka seolah mewabah hingga akhirnya menjadi besar. Ketika ada perlawanan namun negara tidak siap mengahadapinya ya kondisinya seperti yang terjadi saat ini," paparnya.

Menurut dosen vokasi UI itu, tidak hadirnya negara dalam kehidupan masyarakat menyebabkan masyarakat mencari keadilan sendiri. Sehingga banyak dari mereka mengedepankan kekuatan dan berlakulah hukum rimba.

Yang perlu dilakukan seharusnya, kata Devie adalah dengan meningkatkan fungsi intelijen. Ketika fungsi itu berjalan dengan baik maka potensi rindakan agresif dapat diredam.

"Sangat tidak masuk akal jika intelijen tidak mampu mengendus sejak awal. Jika itu berjalan baik maka kejadian ini dapat dihindari," tutupnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5683 seconds (0.1#10.140)