Sabet 4 Penghargaan Inovasi Normal Baru, Bogor Diguyur Rp11 Miliar

Selasa, 23 Juni 2020 - 07:59 WIB
loading...
Sabet 4 Penghargaan Inovasi Normal Baru, Bogor Diguyur Rp11 Miliar
Kemendagri Tito Karnavian memberikan penghargaan terhadap Wali Kota Bogor Bima Arya. Foto: Haryudi/SINDOnews
A A A
BOGOR - Pemkot Bogor menyabet empat penghargaan sekaligus dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam Lomba Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru, Produktif dan Aman Covid-19. Tidak hanya piagam, atas prestasi itu juga Pemkot Bogor akan mendapat guyuran anggaran sebesar Rp11 miliar dalam bentuk Dana Insentif Daerah (DID) dari Kemendagri.

Wali Kota Bogor Bima Arya menyebutkan, empat penghargaan dari empat kategori berbeda tersebut yakni juara pertama pada sektor pasar tradisional (Pasar Sukasari), juara pertama sektor pasar modern (Lippo Plaza Ekalokasari), juara pertama sektor restoran (RM Bumi Aki dan Cafe Rumah 30) serta juara kedua pada sektor tempat wisata (Kebun Raya Bogor).

"Inovasi yang dimenangkan setiap bidang ini adalah konsep yang dikembangkan dari protokol kesehatan di setiap bidang yang menjadi kebijakan dari Pemkot Bogor. Sebagai contoh, Pemkot Bogor menerapkan protokol kesehatan bagi pasar modern, tradisional, resto dan wisata. Baru kemudian Pemkot menjelaskan secara garis besar kepada stakeholder. Mereka kemudian mengembangkan kreasi dan inovasinya masing-masing," ungkap Bima Arya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/6/2020).

Dengan raihan tersebut, Bima Arya menyampaikan apresiasi untuk seluruh sektor yang telah berkreasi dan menjadi pemenang. "Tantangan ke depan adalah memastikan bahwa implementasi di lapangan sesuai dengan konsep protokol kesehatan yang telah digariskan dan ini menjadi tonggak baru agar kita bisa membangun kultur baru memasuki era baru," jelasnya.

"Pemkot Bogor mengapresiasi secara khusus kepada Perumda Pasar Pakuan Jaya yang telah melakukan kreasi untuk membangun sistem di Pasar Sukasari yang videonya menjadi pemenang. Pemkot Bogor juga mengapresiasi RM Bumi Aki dan Rumah 30 dengan kreasinya, Kebun Raya Bogor dan juga Lippo Plaza Ekalokasari," tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, berbagai ahli kesehatan baik nasional maupun internasional menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 ini tidak berakhir dengan segera. Oleh karena itu, dunia beradaptasi dengan pandemi ini dengan melakukan inovasi baru dengan tatanan baru atau new normal life. Karena,kata dia, tidak mungkin melakukan pembatasan terus-menerus secara ketat apalagi lockdown, demikian pula dengan Indonesia.

Upaya adaptasi ini disampaikan oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, dengan istilah tatanan kehidupan baru yang produktif, aman Covid-19. "Sebagai sesuatu yang baru, tatanan ini memerlukan pengenalan atau pra kondisi agar seluruh masyarakat siap dan mampu beradaptasi. Prakondisi ini dilakukan dengan protokol kesehatan dalam berbagai sektor kesehatan dengan simulasi-simulasi," katanya.

Ditambahkannya, upaya pra kondisi tersebut diinisiasi terutama oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian/Lembaga, juga oleh Pemda di semua tingkatan. Tujuannya, agar terjadi gerakan Nasional kebersamaan menuju tatanan baru tersebut. ( )

"Peran Pemda menjadi sangat penting, karena 548 Pemda tingkat I provinsi, dan tingkat II kabupaten/kota bersentuhan langsung dengan masyarakat masing-masing. Oleh karena itu, Kemendagri bersama dengan Kemenkeu, Kemenkes, Gugus Tugas Covid-19, KemenPAN-RB, Kemenparekraf, Kemendag, dan BNPP berinisiatif membuat lomba antar daerah untuk membuat protokol kesehatan Covid-19 dengan simulasinya di 7 sektor kehidupan yaitu pasar tradisional, pasar modern, hotel, restoran, tempat wisata, transportasi umum, tempat Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)," tuturnya.

Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin juga mengapresiasi penyelenggaraan Lomba Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru, Produktif dan Aman Covid-19. Hal itu disampaikannya secara virtual dalam acara penganugerahan bagi para pemenang. "Saya sangat menghargai inisiatif Kemendagri untuk memperkuat kesiapan daerah memasuki tatanan normal baru, sudah tentu diperlukan inovasi yang menjadi kunci keberhasilan suatu daerah memasuki era produktif dan aman Covid-19," katanya.

Menurutnya, inovasi dalam memasuki tatanan kenormalan baru sangat penting dilakukan mengingat perubahan akibat pandemi Covid-19 hampir menyentuh semua sektor kehidupan. "Tatanan kehidupan kita di segala bidang kegiatan akan berubah drastis, seluruh bidang kegiatan ekonomi akan dilaksanakan dengan cara yang sama sekali berbeda dari sebelumnya. Nah, untuk itu dibutuhkan inovasi dan kreativitas agar kegiatan ekonomi produktif tetap jalan, tetapi aman Covid-19," ujarnya.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1085 seconds (0.1#10.140)