Abhinaya Satya Lestari Jadi Tema HUT Ke-540 Kota Bogor

Sabtu, 28 Mei 2022 - 23:46 WIB
loading...
Abhinaya Satya Lestari Jadi Tema HUT Ke-540 Kota Bogor
Pada 3 Juni 2022 mendatang Kota Bogor genap berusia 540 tahun. Peringatan Hari Jadi Kota Bogor tahun ini mengusung tema Abhinaya Satya Lestari. Foto: Ist
A A A
BOGOR - Pada 3 Juni 2022 mendatang Kota Bogor genap berusia 540 tahun. Peringatan Hari Jadi Kota Bogor tahun ini mengusung tema Abhinaya Satya Lestari.

Tema itu mengandung makna yakni Abhinaya berarti semangat, Satya berarti tulus dan Lestari artinya tidak berubah, bertahan atau terus hidup. Sehingga, Abhinaya Satya Lestari bermakna semangat tulus untuk menghadirkan program-program berkelanjutan bagi lingkungan agar bumi terus hidup atau lestari.

Kemudian, huruf dan angka pada logo dibuat menggunakan font bertema aksara. Makna Kujang Mata 9 yakni masyarakat Sunda memandang kujang sebagai refleksi ketajaman dan daya kritis serta lambang kekuatan dan keberanian untuk memperjuangkan hak-hak dan kebenaran.
Baca juga: Peringati Hari Jadi ke-539 Bogor saat Pandemi, Bima Arya dan Ade Yasin: Masa yang Berat

Elemen sungai menggambarkan salah satu usaha kebijakan populer yang diputuskan Sri Baduga Maharaja adalah menciptakan parit besar yang mengitari ibu kota Pajajaran, Pakuan, langkah ini tertulis pada Prasasti Batutulis.

Konon parit ini selain sebagai pengairan persawahan untuk kesejahteraan warga juga menjadi sarana melindungi area ibu kota Pajajaran dari lawannya.

Daun. Makna daun dalam logo ini sebagai simbol hidup harus bekerja sama atau berkolaborasi. Sehelai daun ternyata saling mendukung dengan dedaun lainnya untuk menjaga keberlanjutan hidupnya.

Bila suatu pepohonan memiliki daun yang rimbun nan hijau, ibarat pohon tersebut hidup dengan baik. Selain itu, daun juga sebagai simbol bahwa Pemkot Bogor sangat konsen di isu lingkungan dan program pembangunan yang berkelanjutan.

Untuk logo Mahkota Sri Baduga Maharaja terinspirasi dari mahkota Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi. Beliau telah mewariskan jalan hidup bagi generasi sekarang yang sangat relevan dengan kondisi saat ini.

Prabu Siliwangi mewariskan prinsip kebajikan yang disebut dengan pakena gawe rahayu (membiasakan diri berbuat kebajikan). Prinsip ini merupakan jalan menuju kesejahteraan yang hakiki dengan berbuat kebajikan kepada tanah air, bangsa, negara, orang tua, guru dan pemimpin.

Beliau juga mewasiatkan prinsip-prinsip kebenaran yang dikatakan dengan pakena kereta bener (membiasakan diri berbuat dalam kebenaran), yakni jalan menuju ketentraman bagi seseorang dalam menjalani hidup dengan tidak melanggar hukum agama, adat maupun hukum negara.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1458 seconds (0.1#10.140)