Abraham Budiman Berbagi Kiat Sukses Mengembangkan Diri serta Tidak Takut Mengejar Mimpi
loading...
Pebisnis sukses Abraham S Budiman berbagi kiat sukses mengembangkan diri serta tidak takut mengejar mimpi, sambil tetap mengasah talenta. Foto: SINDOnews/Yan Yusuf
A
A
A
JAKARTA - Pebisnis sukses Abraham S Budiman berbagi kiat sukses mengembangkan diri serta tidak takut mengejar mimpi, sambil tetap mengasah talenta.
Kiat itu dibagikan Abraham S Budiman dalam bukunya berjudul 'Dream of Destiny". Buku yang diterbitkan Rapi Berkah Makmur itu mengajak pembacan untuk berani mengembangkan diri dan motivasi hidup.
Dalam tulisannya, Abraham memastikan buku ini berbeda dengan buku motivasi lainnya. Sebab, ia menggunakan ilmu psikologi, sosiologi, antropologi, hingga neurosains sebagai pendekatan.
Abraham yang mendapat gelar doktor dari American Trinity University, California, ini juga menekankan pentingnya memori positif sebagai langkah awal kesuksesan. Kenangan yang indah, masa kecil yang bahagia, menjadi modal yang kuat untuk pikiran yang kuat.
Gagasan tersebut diperkuat juga oleh riset yang dilakukan Jean Piaget (1806 – 1980) yang menyebutkan bahwa pertumbuhan anak secara kognitif berlangsung hingga dua belas tahun. Apa yang dituliskan oleh Abraham ini murni berdasarkan pengalaman hidupnya di bidang bisnis selama puluhan tahun.
![Abraham Budiman Berbagi Kiat Sukses Mengembangkan Diri serta Tidak Takut Mengejar Mimpi]()
Peluncuran buku Dream of Destiny karya Dr (HC) Abraham S Budiman berlangsung di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Jumat (20/5/2022). Acara yang singkat itu mendapat kehangatan dan kekeluargaan dari puluhan tamu yang hadir hingga menanti momen tanda tangan dari penulis.
Prof Sean P Rozario, mentor Abraham yang memberikan sambutan pada acara tersebut menyebutkan bahwa meski Dream of Destiny memuat sejumlah teori, tetapi bukan menjadi hal utama. Apa yang dituliskan sebenarnya sudah terbukti, melalui pengalaman penulis sendiri.
Hal berbeda diungkapkan istri Abraham, Ratna yang hadir mendamping suami. Ia terkejut bila suaminya meluncurkan buku.
“Saya agak kaget saat suami saya tertarik menerbitkan buku, padahal untuk menulis surat cinta saja belum pernah,” ucapnya disambut tawa hadirin.
Abraham masih punya target membuat buku terbaru dalam beberapa waktu ke depan. “Saat ini sudah terpikirkan beberapa topik di kepala, tapi tentu perlu waktu dan tenaga untuk menuliskannya, sehingga tunggu saja kabar berikutnya,” kata Abraham.
Ia berharap bahwa buku ini juga dapat menyemangati mereka yanag saat ini di usia 25 – 45 tahun, sebagai periode yang disebutnya sebagai super life. (yan yusuf)
Kiat itu dibagikan Abraham S Budiman dalam bukunya berjudul 'Dream of Destiny". Buku yang diterbitkan Rapi Berkah Makmur itu mengajak pembacan untuk berani mengembangkan diri dan motivasi hidup.
Dalam tulisannya, Abraham memastikan buku ini berbeda dengan buku motivasi lainnya. Sebab, ia menggunakan ilmu psikologi, sosiologi, antropologi, hingga neurosains sebagai pendekatan.
Abraham yang mendapat gelar doktor dari American Trinity University, California, ini juga menekankan pentingnya memori positif sebagai langkah awal kesuksesan. Kenangan yang indah, masa kecil yang bahagia, menjadi modal yang kuat untuk pikiran yang kuat.
Gagasan tersebut diperkuat juga oleh riset yang dilakukan Jean Piaget (1806 – 1980) yang menyebutkan bahwa pertumbuhan anak secara kognitif berlangsung hingga dua belas tahun. Apa yang dituliskan oleh Abraham ini murni berdasarkan pengalaman hidupnya di bidang bisnis selama puluhan tahun.
.jpg)
Peluncuran buku Dream of Destiny karya Dr (HC) Abraham S Budiman berlangsung di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Jumat (20/5/2022). Acara yang singkat itu mendapat kehangatan dan kekeluargaan dari puluhan tamu yang hadir hingga menanti momen tanda tangan dari penulis.
Prof Sean P Rozario, mentor Abraham yang memberikan sambutan pada acara tersebut menyebutkan bahwa meski Dream of Destiny memuat sejumlah teori, tetapi bukan menjadi hal utama. Apa yang dituliskan sebenarnya sudah terbukti, melalui pengalaman penulis sendiri.
Hal berbeda diungkapkan istri Abraham, Ratna yang hadir mendamping suami. Ia terkejut bila suaminya meluncurkan buku.
“Saya agak kaget saat suami saya tertarik menerbitkan buku, padahal untuk menulis surat cinta saja belum pernah,” ucapnya disambut tawa hadirin.
Abraham masih punya target membuat buku terbaru dalam beberapa waktu ke depan. “Saat ini sudah terpikirkan beberapa topik di kepala, tapi tentu perlu waktu dan tenaga untuk menuliskannya, sehingga tunggu saja kabar berikutnya,” kata Abraham.
Ia berharap bahwa buku ini juga dapat menyemangati mereka yanag saat ini di usia 25 – 45 tahun, sebagai periode yang disebutnya sebagai super life. (yan yusuf)
(thm)
Explore More